Sabtu, 20/04/2024 19:07 WIB

Tekan Angka Covid-19, Mal dan Restoran di Mesir Tutup Lebih Awal

Jumlah kasus virus korona baru terus meningkat di Mesir dalam beberapa pekan terakhir dan para pejabat telah memperingatkan infeksi menyebar lebih jauh ketika keluarga bertemu selama Ramadan, yang berakhir minggu depan, dengan perayaan Idul Fitri.

Seorang pekerja medis Mesir memeriksa suhu orang pada 4 Maret 2021 di Kairo [KHALED DESOUKI / AFP via Getty Images]

Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly meminta agar jam tutup toko, mal, dan restoran Mesir dimajukan menjadi jam 9 malam untuk membantu menahan virus corona selama dua minggu mulai Kamis menjelang perayaan Idul Fitri.

"Pertemuan besar dan konser akan dilarang selama periode yang sama dan pantai serta taman akan ditutup antara 12-16 Mei," kata Mostafa Madbouly dilansir Middleeast, Kamis (06/05).

Jumlah kasus virus korona baru terus meningkat di Mesir dalam beberapa pekan terakhir dan para pejabat telah memperingatkan infeksi menyebar lebih jauh ketika keluarga bertemu selama Ramadan, yang berakhir minggu depan, dengan perayaan Idul Fitri.

"Sebagai pemerintah dan sebagai pejabat, kami sangat khawatir bahwa warga tidak sepenuhnya mematuhi tindakan pencegahan kesehatan. Kami mulai melihat bahwa infeksi terjadi dalam skala keluarga, ketika satu orang sakit (mereka menginfeksi) seluruh keluarga," Kata Madbouly.

Sementara Mesir memberlakukan langkah-langkah yang lebih ketat pada awal pandemi, menutup wilayah udaranya dan menetapkan jam malam untuk mengekang penyebaran virus, sebagian besar tetap buka sejak Juni 2020.

Beberapa tempat termasuk hotel diharuskan beroperasi dengan kapasitas terbatas, dan Madbouly mengatakan pihak berwenang masing-masing telah mendenda 1,7 juta orang 50 pound Mesir ($ 3,20) karena tidak mengenakan masker di depan umum.

Pemerintah telah meluncurkan program vaksinasi nasional sejak Januari, dan Madbouly mengatakan sekitar 1 juta orang telah divaksinasi sejauh ini.

Mesir memperkirakan akan menerima 4,9 juta dosis dari berbagai jenis vaksin virus korona pada bulan Mei, yang paling awal adalah pengiriman 1,7 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan tiba minggu depan.

Kementerian kesehatan melaporkan 1.090 kasus baru dan 60 kematian lainnya pada hari Selasa. Para ahli mengatakan angka resmi kemungkinan hanya mencerminkan sebagian kecil dari kasus COVID-19 di negara itu karena pengujian yang relatif terbatas dan tidak dimasukkannya hasil tes pribadi.

KEYWORD :

Virus Corona Pemerintah Mesir Jam Malam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :