Kamis, 25/04/2024 01:26 WIB

Tolak Penghargaan, UEA Sesalkan Keputusan Filsuf Jerman

Filsuf Jerman Jurgen Habermas menolak penghargaan sastra oleh Uni Emirat Arab (UEA) atas masalah hak asasi manusia di negara Teluk tersebut

Profesor Jurgen Habermas di Berlin, 13 November 2010. [ODD ANDERSEN / AFP via Getty Images]

Jakarta, Jurnas.com - Filsuf Jerman Jurgen Habermas menolak penghargaan sastra oleh Uni Emirat Arab (UEA) atas masalah hak asasi manusia di negara Teluk tersebut.

Pihak pemberi penghargaan dari UEA menyesalkan keputusan Jurgen Habermas yang menolak hadiah tersebut. Pasalnya, penghargaan itu mewujudkan nilai-nilai toleransi, pengetahuan dan kreativitas sambil membangun jembatan antar budaya dan akan terus memenuhi misi ini.

"Institusi memberi Penghargaan Buku Sheikh Zayed menyesalkan keputusan Tuan Jurgen Habermas untuk mencabut penerimaannya atas penghargaan tersebut, namun harus tetap dihormati," bunyi pernyataan pihak penyelenggara dilansir Middleeast, Selasa (04/05).

Sebelumnya, Habermas menerima Penghargaan Buku Sheikh Zayed, salah satu hadiah paling bergengsi dan didanai di Dunia Arab, tetapi kemudian membatalkan keputusan tersebut setelah reaksi dari media Jerman.

"Saya mengumumkan bahwa saya akan menerima Penghargaan Buku Sheikh Zayed tahun ini. Itu adalah keputusan yang salah, yang saya perbaiki dengan ini," katanya.

"Saya tidak cukup menjelaskan kepada diri saya sendiri hubungan yang sangat dekat dari institusi, yang memberikan penghargaan ini di Abu Dhabi, dengan sistem politik yang ada di sana," tambahnya.

Habermas telah menerima penghargaan sebagai `Personalitas Budaya Tahun Ini` untuk tahun 2021.

 

KEYWORD :

Filsuf Jerman Uni Emirat Arab Jurgen Habermas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :