Selasa, 16/04/2024 23:27 WIB

Mentari Group Prihatin dengan Kondisi Siswa Indonesia

Menurut Direktur Program Pelajar Berkreasi, Natalina Rimba, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah di bidang pendidikan, salah satunya ranking PISA Indonesia yang masih terpaut jauh yaitu posisi ke-72 dari total 79 negara.

Webinar Pelajar Berkreasi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Group menyatakan prihatin dengan kondisi pelajar Indonesia saat ini akibat pandemi Covid-19, yang mengharuskan peserta didik melakoni pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Menurut Direktur Program Pelajar Berkreasi, Natalina Rimba, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah di bidang pendidikan, salah satunya ranking PISA Indonesia yang masih terpaut jauh yaitu posisi ke-72 dari total 79 negara.

"Di kondisi pandemi, tantangan justru semakin bertambah. Pelajar rentan sekali kecanduan gawai. Bahkan berdasarkan laporan Kemdikbud RI, learning loss sudah benar-benar terjadi," ujar Natalina dalam webinar `Membangun Kompetensi dan Karakter Anak Sejak Dini` pada Sabtu pekan lalu.

"Padahal survei BPS telah menyatakan populasi terbesar di Indonesia pada 2020 adalah Gen Z yang merupakan para pelajar. Artinya mereka ini memiliki peranan besar untuk kemajuan Indonesia," sambung dia.

Penulis dan founder Kamar Kata-Kata, Reda Gaudiamo menyebut orang tua dan sekolah berperan penting memberikan kompetensi utama dan mengembangkan karakter anak sejak usia dini.

Reda menegaskan bahwa orang tua dan sekolah harus menyalurkan minat anak dengan berbagai kegiatan, dan membuka jalan mereka untuk mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.

"Lebih mudah membangun anak-anak menjadi kuat dari pada memperbaiki para orang dewasa. Maka lakukanlah sekarang," tegas Reda.

Mentari Group menghadirkan Pelajar Berkreasi untuk menjawab tantangan pelajar Indonesia masa kini sekaligus menyediakan panggung untuk mereka. Program ini merupakan seri perlombaan yang mendukung pelajar di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan literasi, numerasi, karakter, dan kreativitas.

Pelajar Berkreasi diadakan pada Maret-Oktober 2021, dan akan menjadi kegiatan tahunan. Natalina menyampaikan bahwa Pelajar Berkreasi dirancang sesuai kebutuhan pelajar saat ini, yaitu menjawab tantangan Asesmen Kompetensi Minimum yang fokus pada Literasi, Numerasi, Karakter. Selain itu, kegiatan Pelajar Berkreasi mampu mendukung pelajar mengasah kemampuan nonteknis abad ke-21, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkreasi, berkomunikasi (dikenal dengan 4C), serta bernalar tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS). Pelajar Berkreasi pun didukung oleh para tenaga ahli di bidangnya.

"Misalnya pada salah satu lomba, Mentari Mathematics Olympiad atau MEMO, yaitu lomba matematika dalam bahasa Inggris. Tim perancang soal memastikan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan bersifat kontekstual dan tidak membuat pelajar sekadar mengandalkan rumus. Pelajar harus mampu memahami permasalahan pada soal dan mencari solusi dari permasalahan tersebut," jelas Natalina.

"Atau Lomba Koki Cilik. Pelajar dilatih untuk mampu memahami resep dan mengaplikasikannya. Mereka juga harus mampu mempresentasikan kepada juri mengenai cara memasak dan masakan yang dibuat. Ini kan sebenarnya melatih kemampuan 4C pelajar namun mereka tetap rileks dan senang menjalaninya," lanjutnya kepada lebih dari 400 peserta gelar wicara yang terdiri dari pimpinan sekolah, guru, dan orang tua.

KEYWORD :

Mentari Group Pelajar Berkreasi Siswa Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :