Kamis, 25/04/2024 03:41 WIB

Yordania Kecam Upaya Polisi Israel Bungkam Adzan di Menara Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa adalah situs suci Islam yang

Bendera Israel berkibar di depan masjid Kubah Batu dekat kompleks masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, pada 24 Agustus 2020 [AHMAD GHARABLI / AFP

Amman, Jurnas.com - Yordania pada Rabu (14/4) mengecam polisi Israel karena menyabotase kunci pintu di empat menara Masjid Al-Aqsa dalam upaya untuk membungkam adzan.

Langkah itu dilakukan setelah pejabat wakaf, yang mengawasi situs suci Yerusalem, menolak mematikan pengeras suara pada hari pertama Ramadan. Mereka mengatakan Israel menginginkan ketenangan sementara tentara baru berdoa di tembok Buraq (Barat).

Pejabat Yordania mengklaim karyawan wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania dan departemen urusan Al-Aqsa diganggu selama operasi polisi Israel.

 Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Daifallah Al-Fayez menggambarkan tindakan Israel sebagai provokasi terhadap Muslim di seluruh dunia dan pelanggaran hukum internasional dan status quo historis.

Ia mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah situs suci Islam yang "murni" dan bahwa departemen wakaf Yerusalem adalah "satu-satunya otoritas" yang bertugas mengawasi semua urusannya.

"Ini adalah pertama kalinya sejak 1967 penjajah Israel menyabotase kunci untuk memasuki menara dan secara fisik memutus aliran listrik ke pengeras suara. Dan mereka mengejar pejabat dan staf wakaf yang menolak untuk melaksanakan tuntutan mereka," kata sebuah sumber di Dewan Wakaf Yerusalem mengatakan kepada Arab News. 

Israel penandatangan banyak perjanjian internasional yang mewajibkan untuk menghormati kesucian tempat-tempat suci.

Sirene Israel dibunyikan di Yerusalem pada jam 8 malam. Pada Selasa (13/4) sebagai penghormatan kepada 23.928 tentara yang gugur di negara itu dengan azan isya di kota itu pada pukul 8:29 malam.

Hanna Issa, kepala Komite Islam-Kristen untuk Yerusalem, mengatakan kepada Arab News bahwa tindakan Israel telah melanggar Konvensi Roma 1998 dan meminta komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Dimitri Diliani, presiden Koalisi Kristen Nasional di Tanah Suci, mengatakan kepada Arab News bahwa insiden itu merupakan upaya untuk melumpuhkan kebebasan beragama dan merupakan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam.

"Selain itu, ini merupakan cerminan dari kebijakan rasis penjajah Israel yang tidak dapat menerima siapapun yang bukan Yahudi," ujarnya.

Ahmad Tamimi, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mendesak tindakan internasional untuk mengakhiri pelanggaran Israel atas tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem. (Arab News)

KEYWORD :

Masjid al-Aqsa Palestina Negara Arab Polisi Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :