Selasa, 14/05/2024 18:45 WIB

Sufmi Dasco Luruskan Isu Penyuntikan Vaksin Nusantara di RSPAD

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meluruskan isu terkait sejumlah anggota Komisi X DPR dan pimpinan DPR akan disuntik vaksin Nusantara di RSPAD, hari ini Rabu (14/4).

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meluruskan isu terkait sejumlah anggota Komisi X DPR dan pimpinan DPR akan disuntik vaksin Nusantara di RSPAD, hari ini Rabu (14/4).

Dasco menjelaskan, sejumlah pimpinan DPR baru akan mengambil sampel darah di RSPAD dan belum ada penyuntikan vaksin. Menurutnya, pengambilan sampel darah itu untuk kemudian dimasukkan ke dalam tubuh setelah tujuh hari.

"Pertama saya luruskan, bahwa hari ini kita bukan menerima vaksin atau menyuntik vaksin, tapi baru mengambil sampel darah yang kemudian akan diolah dengan sistem dendritic cell," kata Azis, kepada wartawan, Jakarta, (14/4).

"Kemudian nanti baru dimasukkan lagi setelah 7 hari ke dalam tubuh, untuk kemudian apa yang dimasukkan itu mengajarkan sel darah kita lain untuk melawan apabila ada virus yang masuk, termasuk virus Covid-19 dari berbagai varian," lanjut Dasco.

Kata Dasco, pengambilan sampel oleh pimpinan DPR dan sejumlah anggota DPR serta tokoh lain itu untuk memastikan keutuhan vaksin tersebut dan melanjutkan vaksin Nusantara ke fase II.

"Kenapa ini kemudian saya lakukan, karena saya percaya bahwa vaksin personalize dengan sistem dendritic cell ini juga secara teorinya memang masuk akal dan sudah ada fase satu yang kemudian berhasil dan tidak ada efek samping dan lain-lain," ujarnya.

Dasco menyampaikan dukungan terhadap kelanjutan tahap II vaksin Nusantara itu. Apalagi, Dasco sudah pernah mendapatkan perbaikan sistem sel yang kurang-lebih cara kerjanya sama di RSPAD.

Di tengah adanya embargo vaksin dari luar negeri, Dasco berharap, kelanjutan vaksin Nusantara ini dapat memenuhi proses vaksinasi di Indonesia tidak akan terhambat.

"Sebagai seorang yang mendukung vaksin Nusantara tentunya saya harus konsisten juga sebagai pemimpin tidak hanya kemudian bersuara, tapi juga memberikan contoh dalam uji coba fase dua ini. Apalagi kemudian vaksin yang kita datangkan dari luar mengalami embargo dari negara pembuat, sehingga proses vaksinasi kalau kita mengandalkan vaksin luar akan terhambat," ujarnya.

Dasco berharap, vaksin Nusantara dapat dilanjutkan hingga selesai uji klinis. Oleh karena itu, kata Dasco, produk anak bangsa harus didukung dan tidak perlu diperdebatkan.

"Produk anak bangsa yang berkolaborasi dengan semua lembaga di Amerika Serikat dan terakreditasi dan kerja sama RSPAD dan Kariadi Semarang, saya pikir perlu didukung dan tidak perlu diperdebatkan. Apalagi banyak pilihan vaksin akan semakin baik, toh vaksin dari luar negeri juga banyak pilihan, ada yang masuk melalui pemerintah atau mandiri itu tanpa melalui uji klinis hanya fase III, seperti Sinovac, dan tidak perlu diperdebatkan. Dan ini juga termasuk Vaksin Nusantara personalize juga saya pikir tidak perlu diperdebatkan," pungkas Dasco.

Sebelumnya, sejumlah pimpinan dan anggota DPR dikabarkan akan menerima vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4).

"Iya besok mau vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, kepada wartawan, Selasa (13/4).

Menurutnya, sebagian dari anggota DPR yang disuntik akan masuk data uji klinis. "Bagi yang memenuhi syarat uji klinis, masuk data uji klinis. Bagi yang tidak memenuhi syarat uji klinis masuk untuk pengobatan diri sendiri," terangnya.

KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Sufmi Dasco Ahmad Vaksin Nusantara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :