Jum'at, 19/04/2024 12:56 WIB

PBB Catat 38 Demonstran Tewas Sejak Kudeta Myanmar

Saksi mengata mengatakan, polisi dan tentara melepaskan tembakan dengan peluru tajam dengan sedikit peringatan

Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi setelah pemimpin terpilih itu ditahan saat kudeta. (Foto: Reuters)

Naypydaw, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, sedikitnya 38 orang tewas dalam protes anti-kudeta di Myanmar pada Rabu (3/3). Itu merupakan tindakan keras paling berdarah terhadap demonstrasi damai menentang kudeta militer.

Pasukan keamanan menembaki orang-orang yang memprotes aturan militer di seluruh Myanmar, sehari setelah negara tetangga menyerukan pengekangan dan menawarkan untuk membantu menyelesaikan krisis.

Disadur dari Ajazeera, saksi mengata mengatakan, polisi dan tentara melepaskan tembakan dengan peluru tajam dengan sedikit peringatan

Menggambarkan korban tewas Rabu sebagai mengejutkan, utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener mengatakan di New York ada sekarang lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta dimulai dan banyak yang terluka.

Dia mengutip pakar senjata yang memeriksa rekaman video yang menunjukkan polisi menggunakan senjata sub-mesin 9mm untuk menembakkan peluru tajam ke orang-orang.

"Saya melihat klip video hari ini sangat mengganggu. Salah satunya menunjukkan polisi memukuli kru medis sukarelawan; mereka tidak bersenjata," kata Burgener dalam pengarahan virtual.

"Klip video lain menunjukkan seorang pengunjuk rasa diambil dari polisi dan mereka menembaknya dari jarak yang sangat dekat, mungkin satu meter. Dia tidak menolak penangkapannya dan sepertinya dia meninggal di jalan," sambung dia.

Utusan itu mengatakan sekitar 1.200 orang telah ditahan di Myanmar sejak kudeta bulan lalu dan banyak keluarga tidak mengetahui kondisi kesehatan atau keberadaan mereka.

"Bagaimana kita bisa melihat situasi ini lebih lama? Setiap alat yang tersedia sekarang dibutuhkan untuk menghentikan situasi ini. Kami sekarang membutuhkan persatuan komunitas internasional, jadi terserah negara-negara anggota untuk mengambil tindakan yang tepat," kata Burgener.

Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), yang melacak penangkapan sejak kudeta, mengatakan 1.498 orang telah ditahan dengan 1.192 masih ditahan.

Dalam pengarahannya, mereka mengutuk penggunaan kekuatan terhadap pengunjuk rasa damai, mengatakan amunisi hidup telah digunakan di tujuh kota di seluruh negeri.

"Militer dan apa yang disebut polisi membuat musuh para pengunjuk rasa damai, meneror dan mengarahkan senjata mereka ke wajah, dada, kepala, punggung dan perut orang," kata kelompok itu.

KEYWORD :

Kudeta Myanmar PBB Demonstran Tewas San Suu Kyi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :