Sabtu, 20/04/2024 21:46 WIB

Polisi Myanmar Gebuk Demonstran, 27 Orang Ditangkap

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Facebook, kerumunan menolak dibubarkan. Akibatnya, polisi menembakkan meriam air dan berhadapan dengan kerumunan massa,

Aparat kepolisian Myanmar melakukan penjagaan di Naypyidaw, Myanmar, 29 Januari 2021. (THET AUNG/AFP)

Yangon, Jurnas.com - Polisi Myanmar memukul mundur para demonstran yang menggelar aksi damai hari kedua di ibu kota negara Naypyitaw pada Selasa (9/2), untuk menyuarakan penolakan terhadap kudeta militer.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Facebook, kerumunan menolak dibubarkan. Akibatnya, polisi menembakkan meriam air dan berhadapan dengan kerumunan massa,

Dikutip dari Reuters, polisi menangkap sedikitnya 27 demonstran di kota terbesar kedua Mandalay, termasuk seorang jurnalis, menurut laporan organisasi media setempat.

Kerusuhan itu menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan militer, yang berlangsung hingga 2015 silam.

"Kudeta selalu muncul di pikiran kami, setiap kali kami makan, bekerja, bahkan saat istirahat," kata penduduk Yangon, Khin Min Soe.

"Kami sangat kecewa dan sedih setiap kali kami memikirkan mengapa hal ini menimpa kami lagi," sambung dia.

Pada Senin (8/2) kemarin, pemimpin sementara dari militer, Min Aung Hlaing berjanji untuk mengadakan pemilihan baru, namun malah menuai cemoohan. Dia mengulangi tuduhan kecurangan pemilu pada November lalu yang belum terbukti.

Sementara seorang aktivis tahun 1988 menyerukan kelanjutan aksi mogok oleh pegawai pemerintah selama tiga minggu lagi.

Gerakan pembangkangan sipil, yang dipimpin oleh pekerja rumah sakit, telah mengakibatkan penurunan tes virus korona. Padahal Myanmar merupakan salah satu negara terdampak terparah di Asia Tenggara dengan total 31.177 kematian dari lebih dari 141.000 kasus.

KEYWORD :

Demonstran Myanmar Polisi Kudeta Militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :