Selasa, 23/04/2024 17:01 WIB

DPR Minta Program Pengembangan Kedelai Tahun Ini Tak Sia-sia

Kurangnya pengetahuan soal bahan baku komoditas tahu dan tempe ini, kata Daniel, menjadi faktor petani enggan menanam kedelai. Karena itu, penyuluhan sangat penting.

Tampak petani berjalan di ladang kedelainya (Foto: AFP)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan meminta Kementerian Pertanian (Kementan) tidak main-main dalam mengembangan kedelai yang dicangkan seluas 300 ribu hektare tahun ini.

"Harus benar-benar diantisipasi 300 ribu hektare untuk lahan kedelai itu sangat besar," ujar Daniel dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25/1).

Hal itu disampaikan Daniel, lantaran program kedelai bibit selama ini hanya tertanam 20-30 persen. Sisahnya, 70-80 persen tidak ditanam atau dimasak.

"Itu fakta di lapangan. Sehingga, kalau ditanya 600 ribu ton itu nggak ada barangnya, yang ada hanya 150 -200 ribu ton saja karena memang tidak ditanam. Apalagi ini 300 ribu jangan sampai program ini sia-sia," kata Daniel.

Kurangnya pengetahuan soal bahan baku komoditas tahu dan tempe ini, kata Daniel, menjadi faktor petani enggan menanam kedelai. Karena itu, penyuluhan sangat penting.

"Kedua, setelah panen tidak ada yang mau beli, karena yaitu persolan lebih kecil dibangikan GMO dan secara teknis yang jualan itu nggak konsisten. Kualitas dan ketersediannya juga nggak konsisten," ujar Daniel.

Karena itu, Daniel, meminta Kementan untuk mulai menjebatani pengembangan kedelai seluas 300 ribu hektare ini dengan offtaker. "Jadi, 300 ribu ton harus ada pembelinya dengan harga yang disepakati. Selain itu, saya yakin nggak jalan, program itu akan sia-sia," ujarnya.

Persoalan kedelai mencuat pasca adanya aksi mogok produksi oleh Gabungan Koperasi Tempe dan Tahun Indonesia (Gakoptindo) pada 1-3 Januari 2021. Itu dilakukan lantaran harga bahan baku kedelai yang terus melonjak sementara para pengrajin dalam situasi sulit menaikkan harga.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi, menyatakan, kesiapanya  meningkatkan produktivitas khusunya kedelai sebesar 325 ribu hektare. Nantinya, dari lahan tersebut akan mampu memproduksi sekitar 1,5 juta ton kedelai untuk kebutuhan dalam negeri.

"Kita akan terus dorong sehingga bisa memproduksi 1,5 ton per hektare dengan menggunakan varietas yang unggul. Kuncinya ada pada bibit," ujar dia.

KEYWORD :

Komisi IV DPR RI Daniel Johan Program Pengembangan Kedelai Suwandi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :