Sekretaris Jenderal BNP Mirza Fakhrul Islam Alamgir. (Foto: thedailystar.net)
Jurnas.com - Sekretaris Jenderal BNP Mirza Fakhrul Islam Alamgir kemarin menyuarakan keraguannya apakah masyarakat umum akan mendapatkan vaksin penyelamat jiwa karena pemerintah tidak mengumumkan jalan edaran untuk distribusi vaksin virus corona.
"Kami sudah berulang kali berbicara tentang pengungkapan rencana komprehensif dan peta jalan untuk [distribusi] vaksin. Belum ada yang dilakukan terkait hal ini. Jadi, kami sama sekali tidak yakin apakah masyarakat biasa akan mendapatkan vaksin," katanya dilansir thedailystar.net
Pemimpin BNP berkata, "Tapi hampir bisa dipastikan orang kaya akan mendapatkannya. Itu sebabnya kami pikir pemerintah ini anti rakyat. Telah bekerja melawan kepentingan rakyat dengan merampas hak-hak mereka."
Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
Pernyataan tersebut disampaikan Fakhrul saat meresmikan camp medis gratis di kantor pusat BNP Nayapaltan.
Menentang langkah pemerintah untuk mendapatkan vaksin dari India melalui Beximco Pharmaceuticals, dia mengatakan ketika berbagai negara memberikan vaksin gratis, Liga Awami "mengambil satu dolar ekstra per dosis vaksin untuk memastikan keuntungan yang baik bagi rakyatnya sendiri".
Sebelumnya, berbicara dengan wartawan di kuburan Zia, Fakhrul mengatakan pemerintah telah gagal sepenuhnya mengendalikan situasi korona. "Mereka sekarang melakukan penjarahan dan korupsi atas nama pengadaan vaksin."
Ia juga khawatir upaya vaksinasi menjadi kacau karena korupsi yang dilakukan pemerintah.
BNP mengatur camp di kantor pusat partai Nayapaltan dari pukul 10.00 hingga 14.00, menandai ulang tahun ke-85 pendirinya, Ziaur Rahman.
Ziaur Rahman lahir pada 19 Januari 1936 di Bogura`s Bagbari. Dia mendirikan BNP pada tahun 1978 dan menjadi presiden ketujuh negara itu. Zia dibunuh oleh sekelompok perwira militer di Rumah Sirkuit Chattogram pada tanggal 30 Mei 1981.
KEYWORD :India Vaksin Korupsi Mirza Fakhrul Islam