Eleanor Wadsworth (Foto: BBC)
London, Jurnas.com - Eleanor Wadsworth wafat di usia 103 tahun di kediamannya, Bury St Edmunds. Memang, tak banyak yang mengenal nama ini, namun jasanya untuk pemerintah Inggris selama Perang Dunia II sangat berarti.
Wadsworth merupakan salah satu perempuan yang berada di balik kemudi pesawat Spitefires, yang bertugas mengangkut pesawat ke garis depan selama Perang Dunia II.
Sebagaimana diketahui, selama Perang Dunia II sekitar 1.250 pria dan perempuan dari 25 negara mengirim sekitar 309.000 pesawat dari 147 jenis berbeda.
Wadsworth sendiri bekerja di bawah Air Transport Auxiliary (ATA), sebuah layanan sipil pengangkut pesawat tempur dan awak.
Dikutip dari BBC pada Minggu (10/1), ATA mengatakan Wadsworth termasuk di antara 165 pilot perempuan yang terbang tanpa radio, atau instruksi terbang instrumen.
Lahir di Nottingham, Wadsworth bergabung dengan ATA pada 1943 setelah melihat iklan lowongan pilot perempuan. Dia merupakan salah satu dari enam kandidat pertama yang berhasil diterima, dengan tanpa atau sedikit pengalaman terbang sebelumnya menurut sejarawan Sally McGlone.
Pada 2020, mantan pilot tersebut mengungkapkan kepada majalah internal asosiasi bahwa ketika itu dia sedang mencari tantangan baru.
Presiden Putin Yakin Menang Lawan Ukraina
"Pikiran untuk belajar terbang secara gratis adalah insentif yang besar, (jadi) saya mencatat nama saya dan tidak terlalu memikirkannya," katanya.
Wadsworth menambahkan, dia paling menikmati saat menerbangkan Spitfires, yang dia lakoni sebanyak 132 kali. "Itu adalah pesawat yang indah, bagus untuk ditangani," ujar dia.
Diketahui, Wadsworth adalah salah satu dari tiga pilot wanita ATA yang masih hidup, bersama dengan pilot Amerika Nancy Stratford dan warga Inggris Jaye Edwards, yang tinggal di Kanada.
KEYWORD :Eleanor Wadsworth Pilot Perempuan Perang Dunia II
