Sabtu, 20/04/2024 17:12 WIB

Ulama Radikal Indonesia Abu Bakar Bashir Resmi Hirup Udara Bebas

Bashir yang berusia 82 tahun dipenjara pada 2011 karena keterlibatannya dalam kamp pelatihan militan di Provinsi Aceh, Indonesia.

Abu Bakar Baasyir

Jakarta, Jurnas.com - Ulama radikal Indonesia Abu Bakar Bashir, yang terkait dengan bom Bali 2002 mematikan, resmi menghirup udara bebas murni pada  Jumat (8/1).

Bashir yang berusia 82 tahun dipenjara pada 2011 karena keterlibatannya dalam kamp pelatihan militan di Provinsi Aceh, Indonesia. Hukuman 15 tahun dipangkas karena pengurangan hukuman reguler terkait dengan perilaku baik dan kesehatannya yang memburuk.

Ulama tersebut dianggap sebagai pemimpin spiritual Jemaah Islamiyah (JI), jaringan ekstremis yang terkait dengan Al-Qaeda yang antara lain dituduh mendalangi pemboman Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Australia.

Sebelum dibebaskan, putranya Abdul Rochim Bashir mengatakan bahwa mereka tidak berencana mengadakan perayaan setelah kepulangannya dari penjara Gunung Sindur di provinsi Jawa Barat.

"Tidak ada rencana… Kami hanya akan membawanya pulang, itu saja," kata putra yang juga seorang ulama ini kepada Channel News Asia, yang dikutip Jurnas.com.

Bashir diharapkan tinggal di pondok pesantren Islam Al Mukmin di Ngruki, Jawa Tengah bersama putranya.

Bashir ikut mendirikan sekolah itu pada tahun 1972, dan  kemudian dituduh oleh rezim Suharto saat itu karena mempromosikan negara Islam yang tidak sejalan dengan ideologi negara.

Dia dijatuhi hukuman penjara pada 1980-an tetapi berhasil melarikan diri dan melarikan diri ke Malaysia. Di Malaysia, dia mendirikan JI dan dianggap sebagai pemimpin spiritual grup.

Setelah Suharto jatuh pada tahun 1998, Bashir kembali ke Indonesia.

JI diduga berada di balik pemboman Bali tahun 2002 dan 2005, pemboman Kedutaan Besar Australia tahun 2004 di Jakarta, serta pemboman hotel JW Marriot tahun 2003 dan 2009 di Jakarta.

Bom Bali 2002 adalah serangan teroris paling mematikan di Indonesia dalam sejarahnya.

Bashir dipenjara pada tahun 2004 karena konspirasi pemboman Bali 2002 dan dibebaskan pada Juni 2006. Ia berulang kali membantah terlibat dalam pemboman 2002.

Setelah dibebaskan, dia terus dikaitkan dengan JI, sambil menyangkal keterlibatannya dalam Al-Qaeda.

Pada 2008, ia mendirikan kelompok militan bernama Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), yang dituduh memiliki kamp pelatihan militan di Aceh. Dalam hubungan inilah Bashir kembali dipenjara pada tahun 2011 setelah dinyatakan bersalah mendirikan kamp dan mendanai kamp tersebut.

Saat di penjara, Bashir berjanji setia kepada Negara Islam (IS) pada tahun 2014.

Bulan lalu, pihak berwenang Indonesia menangkap tersangka pemimpin JI, yang mengindikasikan bahwa kelompok tersebut masih aktif.

KEYWORD :

Abu Bakar Bashir Ulama Radikal Indonesia Jemaah Islamiyah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :