Senin, 11/11/2024 10:33 WIB

FIK UI Latih Kader Kesehatan Cegah Stunting di Tengah Pandemi

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, balita Indonesia yang mengalami stunting adalah sebesar 30,8 persen

FIK UI Latih Kader untuk Cegah Stunting di Tengah Pandemi (Istimewa}

Pandeglang, Jurnas.com - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) lakukan pengabdian masyarakat (pengmas) di Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Pandeglang Banten.

Pengmas yang dilakukan FIK UI kali ini bertema “Cegah Stunting di Masa Pandemi”. Kegiatan ini dilakukan dengan berikan pelatihan kepada Kader tentang pencegahan stunting.

Ketua Tim NS Indah Permata mengatakan, kader dipilih untuk dilatih karena perilaku sehat harus ditanamkan sejak dini supaya tercipta masyarakat yang sehat di masa akan datang.

"Budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini karena masa anak-anak adalah masa yang paling tepat untuk ditanamkan berbagai kebiasaan baik termasuk perilaku hidup bersih dan sehat," kata Indah.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, balita Indonesia yang mengalami stunting adalah sebesar 30,8 persen. Jika terus dibiarkan maka anak-anak yang menderita stunting akan mempunyai kemampuan kognitif yang rendah dan rentan terhadap penularan penyakit tidak menular sehingga akan berdampak pada kemampuan produktivitasnya ketika menginjak usia dewasa.

Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa FIK UI dari Badan Semi Otonom dan Penerbitan (BSOP) Ners ini bertujuan untuk mencegah stunting dengan pendekatan budaya masyarakat.

Seperti budaya pemilihan dan pengolahan bahan makanan, pengenalan ciri-ciri stunting, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting. Hal ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mencapai target angka stunting dibawah 14% pada tahun 2024 atau di bawah 680 ribu per tahun.

Dekan FIK UI, Agus Setiawan dalam sambutannya menyampaikan harapan supaya kader tetap menjadi ujung tombak kesehatan masyarakat dalam pencegahan stunting "Saya berharap melalui edukasi ini para kader memiliki komitmen yang kuat dalam merealisasikan pencegahan stunting sebagai prioritas utama di Desa Banyu Biru" jelas Dekan FIK UI.

Lurah Banyu Biru, Ach Hinayatunur menyampaikan ucapan terima kasih untuk Fakultas Ilmu Keperawatan UI dan berharap kegiatan positif seperti ini dapat dilakukan secara berkala supaya masyarakat teredukasi dengan baik tentang kesehatan.

“Kami atas nama masyarakat Desa Banyubiru menyampaikan terima kasih untuk FIK UI, mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan kader dan masyarakat sehingga terus teredukasi tentang kesehatan.” Lanjut Lurah Banyubiru.

Selain diberi pelatihan tentang pencegahan stunting melalui penyusunan gizi seimbang dan cara mengedukasi masyarakat Tim Pengmas FIK UI juga melakukan penyuluhan mengenai Covid-19. Pelatihan kader kesehatan tersebut dilakukan secara tatap muka, pada 27–28 November 2020 secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan dan dilanjutkan dengan edukasi tentang covid-19

“Kelompok masyarakat menjadi komponen utama dan terkuat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Pelatihan cara mencuci tangan dan penggunaan masker yang benar menjadi salah satu hal yang mendasar dalam pemberian edukasi kepada kader-kader yang hadir,” kata Indah. Para kader mengatakan bahwa mereka siap menjadi penggerak dan menyalurkan ilmu yang sudah diterima kepada masyarakat Desa Banyu Biru.

KEYWORD :

FIK UI Stunting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :