Jum'at, 26/04/2024 17:52 WIB

Turki Kutuk Penyitaan Kapal oleh Pasukan Libya Timur

Turki mengutuk intersepsi salah satu kapalnya oleh pasukan Libya yang berbasis di timur di Mediterania

Pasukan yang terkait dengan pemberontak Jenderal Khalifa Haftar naik kapal Turki di lepas pantai Libya, 08 Desember 2020 [Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Turki mengutuk intersepsi salah satu kapalnya oleh pasukan Libya yang berbasis di timur di Mediterania, dengan mengatakan harus diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya ke Libya barat dan memperingatkan kemungkinan pembalasan.

Dilansir Middleeast, Rabu (09/12), tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur Khalifa Haftar mengatakan pada hari Senin bahwa mereka mencegat kapal Turki Mabrouka, di bawah bendera Jamaika, menuju ke pelabuhan Misrata. Sumber Turki mengatakan kapal itu membawa obat-obatan dan produk medis.

Turki adalah pendukung asing utama Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui secara internasional di Tripoli, yang telah bertahun-tahun memerangi LNA.

Pada bulan Oktober, GNA dan LNA menandatangani kesepakatan gencatan senjata dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendorong dialog politik yang ditujukan pada pemilihan tahun depan sebagai solusi.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan langkah-langkah untuk memastikan kapal melanjutkan perjalanannya harus segera diambil dan memperingatkan bahwa mereka yang menargetkan kepentingan Turki di Libya akan dianggap sebagai "target yang sah".

"Dalam periode ketika proses politik di bawah naungan PBB sedang berlangsung antara saudara-saudara Libya kita, Haftar dan milisinya melanjutkan sikap bermusuhan mereka," kata kementerian itu.

"Menargetkan kepentingan Turki di Libya akan memiliki konsekuensi serius, dan elemen ini (yang menargetkan kepentingan Turki) akan dipandang sebagai target yang sah," tambahnya.

Turki telah mengirim peralatan militer, penasihat, dan pelatih ke GNA, mengubah gelombang konflik. LNA didukung oleh Rusia, Mesir, dan Uni Emirat Arab.

Kedua belah pihak telah berhenti menarik pasukan dari garis depan, seperti yang diminta oleh gencatan senjata. Pada hari Senin, LNA menuduh Turki terus memasok senjata dan pejuang ke GNA.

Panel ahli PBB menyebut para pendukung asing dari kedua belah pihak melanggar embargo senjata di Libya.

Bulan lalu, Turki dan Jerman memperdagangkan duri atas pencarian kapal barang Turki oleh misi militer Uni Eropa di Mediterania yang bertujuan untuk menegakkan embargo senjata Libya, dalam sebuah tindakan yang oleh Ankara disebut ilegal.

KEYWORD :

Kapal Turki Pasukan Libya Kelompok Pemberontak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :