Kamis, 09/05/2024 01:31 WIB

Demokrat: Vaksin Sinovac Seharusnya Belum Boleh Diperbanyak dan Digunakan

Kedatangan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari Cina ke Indonesia terbilang mengejutkan dan layak dipersoalkan.

Anggota komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari

Jakarta, Jurnas.com - Kedatangan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari Cina ke Indonesia terbilang mengejutkan dan layak dipersoalkan.

Demikian dikatakan anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, Selasa (8/12).

Bukan tanpa alasan, menurutnya, hingga kini BPOM belum pernah menyetujui vaksin yang lolos uji klinis. Vaksin buatan Sinovac yang di ujicoba di Bandung hingga saat ini belum diketahui hasilnya.

"Karena itu, vaksin buatan Sinovac di Indonesia belum lolos uji klinis di BPOM, sehingga vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak,” kata Lucy.

"Karena itu, vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak dan digunakan,” sambungnya.

Lucy menegaskan, mekanisme tersebut harusnya dilalui agar vaksin corona Sinovac dapat dipertanggungjawabkan secara medis.

"Saya berharap, persoalan vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia semata atas pertimbangan medis. Jangan campur baurkan dengan pertimbangan bisnis,” papar Lucy.

Lucy menegaskan, jangan sampai penggunaan vaksin corona berdampak negatif terhadap anak bangsa.

"Tugas kita bersama menjaga keselamatan anak bangsa, ” tandas politisi Partai Demokrat ini.

KEYWORD :

DPR Demokrat Lucy Kurniasari Vaksin Covid-19 Sinovac




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :