Rabu, 17/04/2024 04:08 WIB

Sudan Tak Ingin Dikaitkan Penghapusan dari Daftar Terorisme AS dengan Israel

Penunjukan Sudan sebagai negara sponsor terorisme sudah ada sejak penguasanya yang digulingkan, Omar al-Bashir, dan mempersulit pemerintah transisi barunya untuk mengakses keringanan utang yang sangat dibutuhkan dan pembiayaan luar negeri.

Sudan (Foto:Anadolu)

Khartum, Jurnas.com - Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok mengatakan tidak ingin dikaitkan penghapusan Sudan dari daftar terorisme Amerika Serikat (AS) yang menghalangi akses ke pendanaan asing untuk ekonomi negara dengan normalisasi hubungan dengan Israel.

Sumber mengatakan minggu ini bahwa pejabat AS mengindikasikan dalam pembicaraan dengan delegasi Sudan mereka ingin Khartoum mengikuti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dan membuka hubungan dengan Israel.

Penunjukan Sudan sebagai negara sponsor terorisme sudah ada sejak penguasanya yang digulingkan, Omar al-Bashir, dan mempersulit pemerintah transisi barunya untuk mengakses keringanan utang yang sangat dibutuhkan dan pembiayaan luar negeri.

Hamdok mengatakan Sudan telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo selama kunjungan bulan lalu bahwa perlu memisahkan penghapusan dari daftar AS dari normalisasi hubungan dengan Israel.

"Topik ini (hubungan dengan Israel) membutuhkan diskusi mendalam tentang masyarakat," katanya dalam konferensi di Khartoum untuk membahas reformasi ekonomi.

Inflasi Sudan yang melonjak dan mata uang yang anjlok telah menjadi tantangan terbesar bagi pemerintahan transisi Hamdok, yang memerintah dengan militer sejak penggulingan al-Bashir.

Sudan dimasukkan ke dalam daftar AS pada 1993 karena Amerika Serikat percaya bahwa pemerintah al-Bashir mendukung kelompok bersenjata.

Tetapi banyak orang di Sudan menganggap ini tidak layak sejak al-Bashir digulingkan tahun lalu dan Sudan telah lama bekerja sama dengan AS dalam kontraterorisme.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri as menolak berkomentar ketika ditanya tentang status negosiasi.

Burhan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan mendadak di Uganda awal tahun ini. Namun membuka hubungan itu sensitif, karena Sudan adalah musuh setia Israel di bawah al-Bashir.

KEYWORD :

Sudan Normalisasi Hubungan dengan Israel Amerika Serikat Pendanaan Teroris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :