Logo PDVSA terlihat pada tangki di kilang El Palito di Puerto Cabello, di negara bagian Carabobo, 2 Maret 2016. (Foto: Marco Bello/Reuters)
Caracas, Jurnas.com - Meneliti mengatakan, pantai Venezuela yang masih asli dan ekosistem yang rapuh seperti bakau dan terumbu karang membutuhkan waktu lebih dari setengah abad untuk pulih sepenuhnya dari dampak lingkungan akibat tumpahan minyak baru-baru ini.
"Kami memproyeksikan bahwa konsekuensi negatif pada ekosistem dan komponennya dapat bertahan selama 50 tahun atau lebih," kata ahli biologi dari masyarakat ekologi SVE Venezuela, Julia Alvarez kepada awak media pada Rabu (19/8).
Alvarez menambahkan, daerah itu juga merupakan rumah bagi moluska yang kemungkinan besar akan mati seketika saat bersentuhan dengan minyak, mengancam mata pencaharian nelayan di daerah itu pada saat kontraksi ekonomi yang parah di Venezuela.
Majelis Nasional yang dikontrol oposisi di negara itu pekan lalu membuka penyelidikan untuk menentukan penyebab dan konsekuensi dari tumpahan minyak yang mulai tersapu di pantai Karibia di negara bagian Falcon barat pada awal Agustus.
Peneliti independen dan anggota parlemen oposisi mengatakan tumpahan kemungkinan berasal dari kilang minyak El Palito di dekat negara bagian Carabobo, merujuk gambar satelit yang menunjukkan cairan licin di dekat kilang pada akhir Juli, beberapa hari sebelum minyak mulai membanjiri pantai taman nasional Morrocoy.
Laporan yang diterbitkan SVE dan Universitas Simon Bolivar Venezuela merujuk gambar satelit menunjukkan, benda licin pertama kali muncul pada 22 Juli di dekat kilang. Mengingat panjangnya 5,6 km dan lebarnya 1,5 km, para peneliti menghitungnya mengandung sekitar 26.700 barel minyak.
Kementerian Lingkungan Venezuela, yang dikenal sebagai Kementerian Ekososialisme, mengatakan sudah berhasil menahan tumpahan dan sedang berupaya membersihkan daerah yang terkena dampak.
Namun pihak berwenang belum mengomentari penyebab tumpahan, maupun jumlah atau jenis hidrokarbon yang bocor. (Reurers)
KEYWORD :Tumpahan Minyak Pantai Venezuela Julia Alvarez Pencemaran Lingkungan