Minggu, 28/04/2024 16:18 WIB

Topan Meranti Terjang Daratan Cina

Ketika menerjang daratan China, topan itu mencapai kecepatan maksimum 230 kilometer per jam dengan kekuatan hembusan hingga 280 kilometer per jam.

Jakarta - Usai menerjang Taiwan, jurnas.com/tags/Topan Meranti/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Topan Meranti merambah Kota Xiamen, Fujian, negara China bagian tenggara dengan kecepatan angin mencapai 227 kilometer per jam. Topan yang dibarengin angin kencang dan hujan deras itu terjadi pada Kamis (15/9) pagi.

Akibatnya, puluhan jadwal penerbangan dan kereta di bagian selatan Cina dibatalkan dan puluhan ribu orang dievakuasi. “Topan ini adalah yang terkuat yang melanda Taiwan sepanjang 21 tahun, dalam konteks kekuatan angin yang terkumpul di tengah,” kata peneliti cuaca, Hsieh Pei-yun kepada kantor berita AFP.

  • jurnas.com/artikel/7397/Blusukan-Digendong-Pejabat-di-Jepang-Dikritik/">Blusukan Digendong, Pejabat di Jepang Dikritik

Pada saat menghantam Taiwan, Rabu (14/9), membuat  117.666 rumah di Taiwan tak memperoleh listrik, saat angin kencang menghantam dan hujan lebat mengguyur pulau tersebut. Menurut Perusahaan Tenaga Listrik Taiwan, 114.485 rumah masih tak memperoleh listrik hingga pukul 09.58 waktu setempat. Di antara mereka, lebih dari 91 ribu rumah berada di Kabupaten Pingtung di bagian selatan pulau tersebut.

Ketika menerjang daratan China, topan itu mencapai kecepatan maksimum 230 kilometer per jam dengan kekuatan hembusan hingga 280 kilometer per jam. Sejumlah bangunan kehilangan sebagian besar jendela saat topan menerjang wilayah itu. Hingga saat ini angin masih berhembus kencang di Xiamen dan kota-kota pesisir lainnya.

Akibat dahsyatnya jurnas.com/tags/Topan Meranti/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Topan Meranti, China mengeluarkan peringatan tertingginya untuk gelombang laut tinggi dan menyiagakan seluruh aparatnya untuk menanggani banjir.  "Topan itu akan membawa angin kencang dan hujan lebat saat mencapai daratan," ujar ahli meteorologi, Li Mei menurut kantor berita Xinhua.

Menurut Joint Typhoon Warning Center, sebelumnya Meranti digolongkan sebagai topan super, namun badai itu saat ini telah melemah dan statusnya berganti menjadi topan walaupun masih berbahaya. Meranti merupakan topan terkuat sejak Topan Super Haiyan menerjang Filipina pada 2013.

KEYWORD :

Topan Meranti Cina Daratan jurnas.com




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :