Jum'at, 19/04/2024 08:09 WIB

PGRI: 85,5 Persen Ortu Cemas Sekolah Dimulai Juli

Sejumlah survei yang dilakukan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menemukan bahwa 85,5 persen orang tua (ortu) cemas bila sekolah dimulai pada pertengahan Juli ini.

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi

Jakarta, Jurnas.com - Sejumlah survei yang dilakukan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menemukan bahwa 85,5 persen orang tua (ortu) cemas bila sekolah dimulai pada pertengahan Juli ini.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebelumnya telah memutuskan untuk tetap memulai tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020.

Namun dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak serta-merta dibarengi dengan pembukaan sekolah, yang menurut Plt Dirjen PAUD Dasmen Kemdikbud Hamid Muhammad, harus ada rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

"Sebaliknya untuk anak, sekitar 65 persen berharap dapat bersekolah kembali. Harapan yang dapat dipahami karena anak sudah terlalu lama tinggal di rumah, ada kejenuhan dan rindu suasana sekolah," ujar Unifah dalam kegiatan Halal bi Halal PGRI pada Sabtu (6/6) melalui konferensi video.

Sementara survei di kalangan guru nyaris sama kuat. 57 persen guru menyatakan siap kembali mengajar. Sedangkan 43 persen lainnya memilih untuk tetap mengajar dari rumah, sebagaimana yang sedang berlangsung saat ini.

Unifah melanjutkan, selain survei tersebut, PGRI juga melakukan serangkaian survei periodik terkait dengan kesiapan guru dengan pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh.

"Hasilnya sangat menarik karena gerakan untuk belajar diirasakan di mana-mana. Pemerintah harus memanfaatkan ini sebagai suatu momentum untuk melakukan pembenahana pendidikan nasional dalam waktu dekat," kata dia.

Adapun terkait dimulainya tahun ajaran baru pada pertengahan Juli, PGRI tidak keberatan. Namun Unifah mewanti-wanti Mendikbud Nadiem Anwar Makarim supaya pembelajaran tetap dilaksanakan secara jarak jauh, baik daring (online) maupun luring (offline) atau campuran keduanya (blended learning).

"PGRI meminta agar dipertimbangkan realokasi anggaran bagi tersedianya infrastruktur jaringan di sekolah, untuk kelengkapan kesehatan agar peserta didik, guru dan warga sekolah lainnya terhindari dari penularan wabah Covid-19," tandas dia.

KEYWORD :

PGRI Unifah Rosyidi Tahun Ajaran Baru Kemdikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :