Jum'at, 19/04/2024 01:40 WIB

Sanksi AS terhadap Suriah Hambat Pasokan Medis di Tengah Pandemi

Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (17/5) bahwa tujuh kasus COVID-19 baru telah didaftarkan di negara yang dilanda perang, menjadikan jumlah keseluruhan kasus menjadi 58.

Bangunan Runtuh di Aleppo Suriah. (Foto: Google)

Teheran, Jurnas.com - Duta Besar Suriah untuk Rusia, Riad Haddad mengutuk sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Damaskus yang menghambat pasokan medis di tengah pertempuran negara itu melawan pandemi virus corona.

"Sanksi AS terhadap Suriah adalah tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional. Itu terjadi pada saat semua negara telah memobilisasi untuk memerangi infeksi virus corona. Jadi, tindakan seperti itu tidak manusiawi," kata Riad dalam konferensi virtual, Senin (18/5).

"Suriah membutuhkan obat-obatan dan barang-barang medis selain cara lain untuk memerangi virus. Karena kekurangan bantuan seperti itu, kami melihat jenis baru terorisme terhadap orang-orang karena kurangnya obat-obatan yang menyebabkan kematian manusia," tambahnya.

Riad kemudian meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengecam pembatasan ekonomi Washington.

Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (17/5) bahwa tujuh kasus COVID-19 baru telah didaftarkan di negara yang dilanda perang, menjadikan jumlah keseluruhan kasus menjadi 58.

Kementerian menambahkan bahwa kasus-kasus baru didiagnosis pada orang yang baru saja kembali ke Suriah dari Kuwait. Suriah sejauh ini mencatat 36 pemulihan dan tiga kematian dari COVID-19, menurut pernyataan itu.

Suriah menyalahkan sanksi Barat atas kesulitan ekonominya.

Awal bulan ini, Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari juga mengatakan sanksi sepihak yang dikenakan oleh negara-negara Barat menghambat upaya Damaskus untuk mengimpor obat-obatan dan pasokan medis lainnya untuk memerangi wabah virus korona yang mematikan.

"Langkah-langkah ekonomi koersif unilateral menghambat kemampuan Suriah untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya dan menghadapi epidemi virus corona baru," kata Jaafari.

Jaafari mencatat, sanksi melemahkan sektor kesehatan publik dan swasta Suriah karena sanksi mempengaruhi sektor perbankan negara itu, meninggalkannya kehilangan sumber daya keuangan, membuat transfer uang menjadi sulit dan secara negatif mempengaruhi bidang energi, industri, transportasi, komunikasi sebagai serta perdagangan dalam negeri dan luar negeri.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan pada 4 Mei bahwa sanksi tidak adil yang dijatuhkan Barat terhadap Damaskus merupakan hambatan besar dalam cara memerangi pandemi.

Ia memperingatkan bahwa negara itu dapat menghadapi bencana nyata jika kasus virus coroan sudah melonjak dan membanjiri layanan kesehatan. (Press TV)

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Riad Haddad Kasus Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :