Viru corona atau COVID-19 (Foto: Shutterstock)
New York, Jurnas.com - Makalah baru yang diterbitkan oleh sekelompok dokter di New York, Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa obat mulas, Famotidine, dapat menurunkan angka kematian akibat virus corona baru (Covid-19).
Penelitian yang dilakukan kelompok Northwell Health ini menyatakan bahwa dalam penelitian yang melibatkan 1.536 pasien, 332 pasien yang tidak memakai famotidine ternyata meninggal, harus diintubasi, dan memakai ventilator.
Sementara dikutip Al-Arabiya, dari jumlah tersebut hanya 82 pasien yang memakai famotidine akhirnya gagal bertahan hidup.
"Pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, dan tidak pada awalnya dalam pengaturan perawatan intensif, penggunaan famotidine dikaitkan dengan penurunan dua kali lipat dalam penurunan klinis yang mengarah pada intubasi atau kematian," kesimpulan makalah tersebut.
Penulis makalah ini memperingatkan bahwa temuan mereka adalah observasional, dan tidak boleh ditafsirkan bahwa famotidine memiliki efek perlindungan pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Namun, mengingat efek antivirus potensial dari famotidine, percobaan acak telah dilakukan untuk menentukan apakah famotidine meningkatkan hasil klinis pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19," ujar mereka.
Famotidine merupakan bahan aktif yang ditemukan dalam obat Pepcid, yang dijual bebas dan biasa digunakan dalam pengobatan perut mulas.
"Tidak jelas mengapa pasien yang menerima famotidine memiliki hasil yang lebih baik," terang para penulis kepada CNN.
"Ini hanya sebuah asosiasi, dan temuan ini tidak boleh diartikan sebagai famotidine yang meningkatkan hasil pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19," tandas mereka.
KEYWORD :Virus Corona Penelitian Covid-19 Obat Famotidine