Jum'at, 19/04/2024 20:23 WIB

Toko-toko dan Pusat Perbelanjaan di Iran Dibuka Kembali

Kembalinya ke aktivitas perkotaan yang ramai menarik perhatian dan kritik dari beberapa pakar kesehatan

Orang-orang terlihat di jalan setelah pemerintah Iran secara bertahap menghapus tindakan pencegahan terhadap koronavirus novel (Covid-19) toko-toko terkemuka pandemi untuk dibuka kembali di Tabriz, Iran pada 12 April 2020. [Stringer / Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Mal-mal perbelanjaan dan pasar-pasar dibuka kembali di Iran pada hari Senin meskipun ada peringatan dari beberapa pejabat kesehatan bahwa gelombang baru infeksi virus corona dapat meningkat di negara Timur Tengah yang paling parah terkena pandemi tersebut.

Dilansir Middleeast, Iran telah berjuang untuk menghentikan penyebaran penyakit paru-paru yang sangat menular yang dikenal sebagai COVID-19 tetapi pihak berwenang juga khawatir bahwa langkah-langkah untuk membatasi kehidupan publik untuk mengendalikan virus dapat menghabisi ekonomi yang sudah terkena sanksi.

Mencari keseimbangan antara melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi ekonomi, pemerintah telah menahan diri dari penguncian besar-besaran kota-kota seperti yang diberlakukan di banyak negara lain, tetapi telah memperpanjang penutupan sekolah dan universitas serta melarang pertemuan budaya, agama dan olahraga.

Efektif pada hari Senin, pemerintah Presiden Hassan Rouhani mencabut larangan perjalanan antar kota dan mengakhiri penutupan bisnis yang dinilai hanya menimbulkan "risiko menengah" penyebaran virus corona, di seluruh negeri.

"Bisnis menengah seperti toko-toko di pasar-pasar atau di samping satu sama lain di gedung-gedung seperti pusat perbelanjaan akan diizinkan untuk membuka kembali sambil menghormati protokol kesehatan," kata Rouhani.

Dengan dicabutnya larangan itu, televisi pemerintah menunjukkan lalu lintas komuter padat kembali di ibukota Teheran dan kota-kota lain.

Kembalinya ke aktivitas perkotaan yang ramai menarik perhatian dan kritik dari beberapa pakar kesehatan, kepala satuan tugas virus korona Teheran dan ketua dewan kotanya.

"Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi. Ketakutan saya adalah orang tidak akan menanggapi wabah ini dengan serius," kata seorang dokter di rumah sakit Rasulollah Teheran kepada televisi pemerintah.

Protokol Iran menyerukan agar masyarakat menjaga jarak sosial, memakai masker di depan umum dan mencuci tangan secara teratur, tetapi hanya memberi nasihat tanpa hukuman untuk pelanggaran.

Pengawas kesehatan akan mengunjungi toko-toko yang dibuka kembali secara acak untuk membantu memastikan kepatuhan dengan langkah-langkah itu, pejabat pemerintah mengatakan kepada media pemerintah.

KEYWORD :

Virus Corona Pemerintah Iran Pusat Perbalanjaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :