Rabu, 11/12/2024 22:18 WIB

Siaga Corona, Suriah Tutup Situs Bersejarah Kaum Shiah

Makam itu menjadi pusat studi agama Twelver di Suriah dan tujuan ziarah massal oleh Muslim Shiah Twelver dari seluruh dunia Muslim, dimulai pada 1980- an.

Peziarah Syiah Iran, Masjid Sayyidah Zaynab, Kegubernuran Damaskus, Suriah pada 27 April 2008 [Wikipedia]

Jakarta, Jurnas.com - Otoritas Suriah menutup sebuah situs berserajah Shiah, masjid Sayyidah Zaynab yang menjadi magnet bagi puluhan ribu peziarah Iran, dimana mesjid berisi kuburan Zaynab, putri Ali dan Fātimah.

Makam itu menjadi pusat studi agama peziarah darii Suriah dan tujuan ziarah massal oleh Muslim Shiah dari seluruh dunia Muslim, dimulai pada 1980- an.

Langkah itu dilakukan pihak Suriah karena petugas medis dan pejabat PBB memperingatkan bahwa jemaah menempatkan negara itu dalam risiko penyebaran besar virus corona.

Langkah itu dilakukan ketika negara yang dilanda perang itu melakukan penguncian untuk membendung wabah besar dengan sistem kesehatan yang rapuh dan perbatasan darat yang berbatasan dengan Irak dan penerbangan udara dengan Teheran yang masih membawa hingga baru-baru ini ribuan peziarah.

Menteri Dalam Negeri Mohamad Rahmoun mengatakan kepada media pemerintah bahwa keputusan diambil untuk menutup daerah yang ramai untuk membendung kemungkinan wabah.

"Ini memiliki populasi perumahan yang besar," katanya dilansir Middleeast, Jumat (03/04).

Media pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa petugas medis telah mengkarantina sebuah bangunan di lingkungan Sayeda Zainab yang dijaga ketat untuk kasus-kasus yang diduga virus itu.

Para pejabat PBB telah memperingatkan bahwa para peziarah dan ulama yang secara teratur menyeberangi perbatasan Iran ke Irak dan kemudian Suriah di mana kontrol perbatasan yang lemah membuat negara itu berisiko tinggi terhadap wabah besar.

Suriah mengatakan telah menghentikan penerbangan komersial di bandara dan menutup sebagian besar perbatasannya, tetapi para peziarah Syiah terutama dari Iran terus tiba di Suriah melalui darat dalam beberapa hari terakhir untuk mengunjungi kuil di Damaskus, kata saksi mata.

Suriah mengatakan totalnya ada enam belas kasus di depan umum dan dua kematian dan pejabat PBB telah memperingatkan negara itu tidak siap untuk wabah dan bahwa kasus yang dikonfirmasi hanya bisa menjadi ujung gunung es.

Minggu lalu Damaskus mengumumkan kasus resmi pertama yang dilaporkan setelah berminggu-minggu membantah klaim yang ditutup-tutupi oleh sumber medis dan saksi yang mengatakan ada banyak lagi.

Pemerintah telah memperpanjang jam malam dan membatasi gerakan antara para gubernur dan mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengakhiri wajib militer dan memanggil cadangan untuk membendung pandemi di dalam barisan tentara. Sebagian besar bisnis telah tutup.

Pinggiran kota Damaskus juga menampung markas utama milisi yang didukung Iran yang memiliki kehadiran kuat di seluruh negeri dan juga diduga menjadi sumber penularan di Suriah, menurut petugas medis dan penduduk.

Mesjid itu adalah magnet bagi ribuan rekrutan milisi Syiah yang pergi ke sana sebelum ditugaskan ke garis depan, di mana mereka berperang melawan kelompok pemberontak Sunni yang menentang pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Para pejabat kesehatan Irak mengkonfirmasi awal pekan ini bahwa para peziarah Syiah yang kembali dari Suriah telah terbukti positif terkena virus corona, dengan mengatakan mereka adalah alasan utama penyebaran penyakit itu.

KEYWORD :

Situs Shiah Pemerintah Suriah Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :