Hongkong - Vietnam diam-diam menempatkan sejumlah peluncur peluru kendali di wilayah sengketa Laut China Selatan. Peluncur peluru kendali tersebut punya kemampuan menyerang sarana militer dan landasan pesawat, yang tengah dibangun China di kawasan sengketa yang sama.
Sumber dugaan kepada Reuters yang dihembuskan dari negara barat itu menyatakan, diplomat dan pejabat militer mempunyai informasi intelejen, yang menunjukkan bahwa Hanoi menempatkan beberapa peluncur peluru kendali ke lima pangkalan di sekitar Kepulauan Spratly dalam beberapa bulan belakangan.
"Peluncur itu tersembunyi dari pengawasan udara dan belum dipersenjatai. Namun hanya butuh dua sampai tiga hari untuk membuat peluncur tersebut bisa menembakkan peluru kendali," kata sumber.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut laporan ini tidak cermat tanpa menjelaskan lebih jauh. Tidak hanya itu, sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan Vietnam, Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh, mengatakan bahwa Hanoi tidak mempunyai peluncur maupun senjata lain di Kepulauan Spratly, meski mempunyai hak melakukannya.
"Adalah bagian dari hak pertahanan diri untuk menempatkan senjata kami di wilayah manapun yang merupakan milik kami," kata dia.
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
Tindakan Vietnam ditujukan sebagai penyeimbang langkah China yang sudah sejak lama mereklamasi tujuh pulau di Kepulauan Spratly sekaligus berbagai instalasi militer di atasnya. Vietnam khawatir tidak mempunyai pertahanan yang cukup.
Sejumlah analis militer mengatakan bahwa hal tersebut adalah tindakan pertahanan Vietnam yang paling besar terkait sengketa wilayah Laut China Selatan.
Hanoi ingin menempatkan peluncur tersebut di tengah naiknya ketegangan menjelang pembacaan keputusan pengadilan arbitrase internasional di Den Haag atas sengketa wilayah antara Filipina dengan China.
Pada bulan lalu, keputusan pengadilan menyatakan bahwa China tidak mempunyai hak atas Laut China Selatan. Selain Vietnam, Filipina, dan China, sengketa di laut tersebut juga melibatkan Malaysia dan Brunei. (Ant)
KEYWORD :
rudal Vietnam