Jum'at, 26/04/2024 14:11 WIB

Pria Misterius Tewaskan Dua Militer AS di Afghanistan

Dua anggota Pasukan Khusus Amerika Serikat tewas dan enam lainnya cedera ketika seorang pria yang mengenakan seragam Afghanistan melepaskan tembakan 

tampilan seragam baru militer AS (foto: UPI)

Jakarta, Jurnas.com - Dua anggota Pasukan Khusus Amerika Serikat tewas dan enam lainnya cedera ketika seorang pria yang mengenakan seragam Afghanistan melepaskan tembakan ke pangkalan bersama di provinsi Nangarhar timur Afghanistan, Minggu (09/02) waktu setempat.

Departemen Pertahanan mengidentifikasi korban jiwa bernama Javier Jaguar Gutierrez, 28, dari San Antonio dan Sersan. Kelas 1 Antonio Rey Rodriguez, 28, dari Las Cruces, N, yang dipromosikan menjadi sersan pertama, ditugaskan ke Batalion ke-3, Grup Airborne Pasukan Khusus ke-7 di Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida barat.

Selain itu, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan salah satu tentaranya juga tewas dalam serangan tersebut.

Awalnya, para pejabat militer A.S. memberikan rincian yang tidak jelas, hanya mengatakan pasukan Amerika dan Afghanistan langsung diserang selama operasi di provinsi Nangarhar.

“Seseorang dengan senapan mesin menembaki pusat distrik Sherzad,” kata Kolonel Sonny Leggett, juru bicara pasukan AS di Afghanistan dilansir UPI.

"Kami masih mengumpulkan informasi dan penyebab atau motif di balik serangan itu tidak diketahui saat ini,” tambahnya.

Penyerang berseragam tentara tewas, gubernur provinsi Afghanistan timur, Shah Mahmood Miakhel, mengatakan kepada Voice of America.

Tidak segera jelas apakah serangan mematikan berasal dari kesalahpahaman atau penembak adalah orang yang "dipengaruhi". Taliban belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Para prajurit yang terluka menerima perawatan medis di fasilitas A.S.

Sekitar 13.000 tentara Amerika ditempatkan di Afghanistan sebagai bagian dari Operation Freedom`s Sentinel, misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO untuk melatih dan menasehati pasukan keamanan Afghanistan yang memerangi Taliban.

Selama pidato kenegaraan Selasa lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan niat untuk menarik diri dari Afghanistan.

"Saya tidak ingin membunuh ratusan ribu orang di Afghanistan, banyak dari mereka tidak bersalah," kata Trump.

"Ini juga bukan fungsi kami untuk melayani negara-negara lain sebagai agen penegakan hukum. Mereka adalah para pejuang perang, yang terbaik di dunia, dan mereka juga ingin berjuang untuk menang atau tidak bertarung sama sekali. Kami akhirnya berupaya mengakhiri perang terpanjang Amerika dan bawa pasukan kita kembali ke rumah. "

KEYWORD :

Militer AS Wilayah Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :