
Taiwan- Ini baru kali pertama dalam sejarah Taiwan, ketika Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen telah resmi meminta maaf kepada penduduk asli Taiwan yang teraniaya selama berabad-abad. Berbicara di hadapan perwakilan 16 suku asli yang diakui, Taiwan harus menerima kebenaran untuk melangkah ke depan sebagai negara dengan satu rakyat.
Tsai mengatakan bahwa permintaan maaf secara lisan tidaklah cukup. Karena selama ini, masyarakat adat di negara itu kehilangan hak atas tanah leluhur. Gaya hidup tradisional, bahasa serta budaya mereka juga dibatasi akibat kebijakan ketat asimilasi.
Tsai mengatakan Komisi keadilan sejarah akan segera dibentuk. Karena dibandingkan warga pendatang, para suku adat tersebut tetap tertinggal. Masalah pengangguran dan upah rata-rata yang rendah juga membuat mereka makin terpojokkan. Suku-suku asli Taiwan ini diperkirakan berjumlah sekitar dua persen dari jumlah keseluruhan warga Taiwan sekitar 23 juta orang.
Presiden Taiwan Kutuk Latihan Militer China
"Selama 400 tahun terakhir, setiap rezim yang berkuasa di Taiwan secara brutal melakukan pelanggaran HAM terhadap masyarakat adat melalui kekuatan militer dan penjarahan tanah," kata Tsai.
Dia berjanji bahwa pemerintah akan memberikan otonomi yang lebih besar kepada masyarakat adat, meningkatkan pemilikan hak atas tanah mereka, pekerjaan, dan serta melestarikan bahasa asli, seperti dlaporkan Kantor berita AFP. (BBC)
China Umumkan Latihan Militer di Sekitar Taiwan
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen