Jum'at, 26/04/2024 14:57 WIB

Ekspansi Turki ke Libya Diyakini untuk Sambut Imam Mahdi

Adnan Tanriverdi menyebut ekspansi militer terbaru Turki ke Libya merupakan upaya untuk menyambut datangnya juru selamat, Imam Mahdi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)

Ankara, Jurnas.com - Kepala Penasihat Keamanan Militer Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Adnan Tanriverdi menyebut ekspansi militer terbaru Turki ke Libya merupakan upaya untuk menyambut datangnya juru selamat, Imam Mahdi.

Pernyataan kontroversial ini disampaikan pendiri perusahaan paramiliter SADAT tersebut, dalam Kongres Uni Islam Internasional ASSAM ke-3 pekan lalu, yang membuat dia akhirnya mengundurkan diri.

Adnan juga mengatakan ada keyakinan yang menopang berbagai kebijakan luar negeri berbasis militer yang dilakukan Turki selama ini.

Menurut wacana tersebut, sebagaimana dilansir dari MBS dan Sputnik pada Rabu (15/1), Erdogan dipandang sebagai titisan Imam Mahdi, atau salah satu pengikutnya.

Namun sayangnya, pernyataan Adnan diperkirakan menimbulkan dampak serius bagi Turki. Pasalnya, dengan keyakinan itu, maka kebijakan luar negeri Turki semakin tidak rasional, dan dimonopoli oleh sekelompok agama pendukung Erdogan.

Keyakinan Erdogan sebagai Imam Mahdi juga akan menyeret Ankara dalam babak baru ekspansi militer di Libya, yang notabene bukan kepentingan nasionalnya, pasca bertahun-tahun melakukan operasi di Suriah.

Bahaya besar lainnya ialah, Turki berpeluang masuk dalam daftar negara pendukung terorisme, jika melanjutkan ekspansi militernya ke Libya. Terutama jika proxy militer Ankara terlibat dalam serangan teroris di Barat.

Pada dasarnya, wacana kemunculan Imam Mahdi tidak hanya muncul dari kubu Erdogan. Anggota gerakan keagamaan Fethullah Gulen, ulama yang dianggap sebagai dalang kudeta gagal pada 2016 silam, juga dianggap sebagai cerminan Imam Mahdi.

Gulen, yang saat ini tinggal di Virginia, Amerika Serikat (AS) tersebut disebut-sebut akan kembali ke Turki, dan memenuhi peran juru selamat itu.

Adapun konsep Imam Mahdi, untuk diketahui, merupakan keyakinan adanya juru selamat untuk menegakkan agama sebagai mujaddis pada setiap abad, menurut keterangan ilmuwan Ahval, Gokhan Bacik.

Mujaddis terakhir, diyakini akan menjadi Imam Mahdi, dan akan muncul sebelum hari penghakiman, untuk membawa keadilan dan kesetaraan di dunia.

KEYWORD :

Imam Mahdi Turki Recep Tayyip Erdogan Libya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :