Kamis, 25/04/2024 06:16 WIB

Presiden Rouhani: Penembakan Pesawat Ukraina Menyakitkan dan Tak Termaafkan

Awalnya, Iran membantah tuduhan pesawat itu tidak sengaja ditembak jatuh. Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran baru mengakui pesawat tersebut ditembak rudal pada Sabtu (11/1) lalu, tiga hari setelah peristiwa terjadi dan dihadapkan bukti-bukti yang tak terelakan.

Presiden Iran Hassan Rouhani berpidato di sebuah acara untuk menghormati para aktivis, produsen di sektor pertanian di Teheran pada 14 Januari 2020. (Foto: President.ir)

Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, semua yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat penumpang Ukraina di dekat Teheran harus diseret ke meja pengadilan.

"Tragedi pesawat jet Ukraina itu bukan kasus biasa. Peradilan harus membentuk pengadilan khusus dengan hakim tinggi dan bantuan ahli paling profesional di bidangnya," kata Rouhani.

Boeing 737-800 yang menuju Kiev, Ukraina tersebut membawa 167 penumpang dari berbagai negara dan sembilan orang kru pesawat. Berdasarkan data pemerintah dalam pesawat itu ada 82 warga Iran, 57 warga Kanada yang sebagian besar warga Iran-Kanada dan 11 warga Ukraina.

Awalnya, Iran membantah tuduhan pesawat itu tidak sengaja ditembak jatuh. Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran baru mengakui pesawat tersebut ditembak rudal pada Sabtu (11/1) lalu, tiga hari setelah peristiwa terjadi dan dihadapkan bukti-bukti yang tak terelakan.

Insiden itu terjadi ketika pertahanan udara Iran bersiap menghalau serangan balasan Amerika Serikat (AS) setelah menembakkan puluhan rudal ke pangkalan militer AS di Irak pada 8 Januari 2020.

Iran menyerang pangkalan militer AS sebagai balasan setelah AS membunuh komandan militer Iran, Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad 3 Januari lalu. 

"Segera setelah saya memastikan bahwa kesalahan yang sangat menyakitkan dan tidak dapat dimaafkan telah dilakukan, saya memerintahkan para pejabat untuk memberi tahu masyarakat," kata Rouhani dalam sambutannya.

"Ini adalah insiden yang sangat pahit dan sangat sulit diterima orang. Bahkan jika pesawat itu jatuh karena masalah teknis, itu masih akan menjadi insiden yang menyedihkan. Tetapi setelah dikonfirmasi inisiden itu murni kesalah manusia itu bahkan lebih menyakitkan," kata Rouhani.

Rauhani mencatat bahwa kecelakaan itu tidak mungkin disebabkan satu orang. Karena itu, ia memberikan jaminan bahwa semua yang terlibat dalam insiden itu harus menghadapi hukuman yang sesuai.

"Bukan hanya satu orang yang menekan tombolnya yang harus disalahkan; ada yang lain yang terlibat. Saya ingin masalah ini dijelaskan dengan jujur kepada masyarakat," katanya.

Ia menambahkan bahwa sangat penting bagi rakyat Iran bahwa setiap orang yang memiliki tingkat tanggung jawab tertentu diidentifikasi dan dihukum dengan hukuman sesuai.

"Ini adalah langkah baik pertama bahwa Angkatan Bersenjata Iran sudah mengakui kesalahan mereka. Kita sekarang harus bekerja meyakinkan warga bahwa ini tidak akan terjadi lagi," kata Rouhani

"Ini bukan hanya tentang kecelakaan malang yang menyebabkan hilangnya nyawa yang sangat kami sayangi, tetapi ini juga masalah keamanan wilayah udara, yang sangat penting bagi Iran dan dunia," tegas Rouhani. (Press TV)

KEYWORD :

Kecelakaan Pesawat Boeing 737-800 Hassan Rouhani Presiden Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :