Kamis, 18/04/2024 17:58 WIB

Dorong Kakao, Kementan Fokus Produktivitas dan Kualitas

Sulbar melakukan peremajaan kakao seluas 270 hektare lahan dan perluasan kopi 300 hektare.

Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono meninjau tempat pembibitan perkebunan di Desa Sidomulyo Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya. (Foto: Supi/JURNAS)

Mamuju, Jurnas.com - Fokus Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pengembangan kakao ada pada dua hal, yaitu peningkatan produktivitas dan perbaikan kualitas yang keberlanjutan.

Demikian kata Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono dalam keterangan tertulisnya saat mendampingi Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meninjau perkebunan kakao di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Sabtu (7/12).

"Seperti yang pernah saya sampaikan di Forum Indonesian International Cocoa Conference yang dilaksanakan di Bali beberapa waktu lalu bahwa peningkatan produksi dan produktivitas berbasis kawasan kakao adalah melalui program BUN-500. Itu strategi yang coba pemerintah tempuh dalam pengembangan kakao," ujar Kasdi.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar, menjelaskan bahwa pada tahun 2019, di Sulbar telah dilakukan peremajaan kakao seluas 270 hektare dan perluasan kopi 300 hektare.

Luas lahan perkebunan di Sulbar yang berpotensi untuk pengembangan kakao, kopi, pala, lada, cengkeh, kelapa sawit ada 635,933 hektare," jelas Enny.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen kakao peringkat tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.

Produksi kakao tahun 2018 mencapai 593,83 ribu ton. Sebanyak 380,75 ribu ton kakao berhasil diekspor dengan nilai USD 1,24 miliar.

Saat ini, 60% areal kakao Indonesia berada di daerah Sulawesi, di mana dari produksi total nasional tersebut, sekitar 95% merupakan kakao yang di hasilkan oleh perkebunan rakyat pada areal 1,68 juta hektare.

KEYWORD :

Sulawesi Barat Komoditas Kakao Kasdi Subagyono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :