Ayatollah Ali Khamenei (Reuters/Caren Firouz)
Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Khamenei mengatakan, Iran seharusnya tidak lagi menaruh kepercayaan pada Eropa karena tidak memenuhi 11 komitmen mereka berdasarkan perjanjian nuklir 2015.
Pernyataan itu disampaikan Khamenei pada pertemuan dengan anggota Majelis Pakar di Teheran pada Kamis (26/9).
Khamenei mengatakan para pejabat Iran yang terlibat dalam negosiasi mengatakan Eropa tidak memenuhi komitmen mereka. "Ini adalah alasan terkuat mengapa kita tidak harus mempercayai mereka dalam bidang apa pun," katanya.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
"Bertentangan dengan janji-janji mereka, Eropa tetap berkomitmen pada sanksi AS (terhadap Iran) dalam praktik dan tidak melakukan tindakan untuk mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)," tambahnya.
Khamenei juga menduga, Eropa tidak akan melakukan apa pun untuk Rebuplik Islam Iran ke depannnya dan inilah sebabnya Iran seharusnya tidak menaruh harapan pada Eropa.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Khamenei menegaskan bahwa negara yang pernah mengibarkan bendera permusuhan terhadap pendirian Islam dan dilindungi AS dan beberapa negara Eropa, tidak boleh dipercaya dengan cara apa pun, karena mereka secara eksplisit menunjukkan permusuhan terhadap bangsa Iran.
Ia menekankan bahwa motivasi di balik permusuhan orang Eropa terhadap Republik Islam tidak berbeda dari AS. "Eropa muncul sebagai mediator dan terlibat dalam negosiasi panjang, tetapi semua yang mereka katakan adalah kata-kata kosong," katanya.
Pemimpin tertinggi Iran itu kemudian menekankan bahwa terlepas dari semua permusuhan, apa yang telah terjadi selama 40 tahun terakhir telah berakhir menguntungkan Republik Islam.
"Hari ini, pendirian Islam tidak hanya lebih kuat dari 40 tahun yang lalu, tetapi bahkan lebih kuat dari sepuluh tahun yang lalu dan kekuatan revolusioner dan politiknya telah menyebar ke seluruh wilayah dan akar dari Revolusi (Islam) telah berjalan dalam."
KEYWORD :Kesepakatan Nuklir Uranium Amerika Serikat Ayatollah Khamenei Eropa