Ilustrasi Houthi (Foto: Reuters)
Sana`a, Jurnas.com - Angkatan bersenjata Yaman melakukan dua serangan pesawat tak berawak di sebuah bandara di provinsi Asir di barat daya Arab Saudi.
Deretan serangan itu merupakan balasan atas serangan brutal Arab Saudi yang menewaskan ribuan warga sipil dan menggusur jutaan lainnya di Yaman.
Serangan pertama, pasukan Yaman, yang dipimpin gerakan Houthi Ansarullah, menggunakan Qasif-2K pesawat tak berawak yang dikembangkan di dalam negeri untuk menargetkan menara kontrol Bandara Internasional Abha di Abha, ibukota wilayah itu.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Serangan kedua terlihat drone tersebut mengenai sejumlah sasaran strategis di dalam bandara.
Jenderal Yahya Saree mengatakan serangan pesawat tak berawak itu merupakan respons terhadap kejahatan agresi dan pengepungan terhadap rakyat Yaman.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Arab Saudi dan sejumlah sekutu, terutama Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan kampanye mematikan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintah mantan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Ansarullah.
Arab Saudi dan sekutunya juga memblokade perbatasan udara dan laut Yaman, dengan dalih bahwa kaum Houthi menggunakannya untuk mendapatkan bagian-bagian dan senjata rudal.
Usman Kansong Mundur dari Dirjen IKP
Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), memperkirakan, perang yang dipimpin Arab Saudi sudah merenggut nyawa lebih dari 60.000 warga Yaman sejak Januari 2016.
Perang itu juga menghancurkan infrastruktur negara, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik. PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem.
KEYWORD :Arab Saudi Usman Houthi