Sabtu, 27/04/2024 01:57 WIB

HRS Serukan Tahlil Syuhada, Habib Sholeh: Jangan Sembarangan Pakai Kata Syahid

Berdoa dan membaca tahlil merupakan perbuatan yang baik dan ibadan. Namun jangan kemudian itu dibungkus untuk kepentingan politik sesaat.

Tampilan visual dari situs Muslim Cyber Army terkait seruan Tahlil Syuhada

Jakarta, Jurnas.com - Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dalam situs video yang dipublikasi Muslim Cyber Army menyerukan agar umat Islam bersama Gerakan Nasional Kedauatan Rakyat (GNKR) ikut dalam aksi Tahlil Syuhada dan doa bersama untuk 8 koran meninggal dunia dalam aksi demonstrasi 21 dan 22 Mei 2019.

Menanggapi seruan ini, Bendahara Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MP3I) Habib Sholeh Almuhdar mengingatkan agar siapa pun jangan sembarangan memakai istilah mati syahid ataupun syuhada untuk korban meninggal dunia dalam urusan politik.

"Syuhada dari mana? Jangan asal pakai istilah syahid atau syuhada, kalau mereka sendiri tidak mengerti apa itu syahid," ujar Habib Sholeh kepada jurnas.com, Selasa (28/5/2019).

Kata Habib Sholeh, mati syahid atau tidaknya seseorang adalah rahasia Alloh SWT dan hanya Alloh yang maha mengetahui. Istilah mati syahid dipakai untuk orang yang berjuang di jalan Alloh SWT dalam peperangan bersama Rasulallah SAW.

"Itu yang berjuang di jalan Alloh, membela agama namanya mati syahid. Bukan berjuang untuk urusan politik dan duniawi," jelasnya.

Ia juga mengingatkan, berdoa dan membaca tahlil merupakan perbuatan yang baik dan ibadah. Namun jangan kemudian itu dibungkus untuk kepentingan politik sesaat.

"Jangan ibadah dan agama dibungkus untuk kepentingan sesaat. Apalagi sampai mengadu-domba umat dan membuat perpecahan. Membuat kerusakan itu perbuatan syaitan," jelasnya.

Oleh sebab itu, Habib Sholeh mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam, mari bangun persatuan dan perdamaian. Apalagi di akhir-akhir bulan suci Ramadhan, harus meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Alloh SWT.

"Jadi yang membuat kerusuhan, itu sama saja dengan syaitan. Syaitan aja diikat pada bulan Ramadhan, masak manusia mau menggantikan posisi jadi Syaitan di bulan Ramadhan. Naudzubillahi Mindzalik..." tuntas Habib Sholeh Almuhdar.

KEYWORD :

Tahlil Syuhada Habib Sholeh Almuhdar Bulan Ramadhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :