Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta - Divestasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen kepada pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berpotensi merugikan negara. Seperti halnya ketika divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara.
Untuk itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan, salah satu catatan yang harus dibuat oleh pemerintah adalah perbedaan kasus antara divestasi saham Newmont dan divestasi saham Freeport."Karena kedua-duanya dapat berakhir sama, mengingat ada pola yang sama yaitu pelibatan pihak ketiga yang akan menanggung utang pemerintah dalam melakukan pembelian saham itu terjadi dalam kasus Freeport dan ini pernah juga terjadi dalam kasus Newmont," kata Fahri, ketika dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (28/9).Kata Fahri, pemerintah perlu mengevaluasi kenapa divestasi Newmont gagal dan divestasi Freeport bisa dianggap sukses, padahal keduanya memiliki pola yang sama.
Ikuti Update jurnas.com di
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD : Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KPK Kasus Divestasi Newmont Divestasi Saham Freeport


























