Sabtu, 04/05/2024 01:00 WIB

Jangan Salah Pilih, Begini Cara Membedakan Bawang Putih Palsu

Benih lokal atau GBL cenderung siungnya tidak simetris, sementara bawang impor China siung yang melingkari batang umbi satu dengan lain cenderung simetris.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Prihasto Setyanto saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (28/8)

Jakarta -  Salah satu tantangan swasembada bawang putih 2021, adalah beredarnya benih bawang putih palsu di lapangan. Karena itulah pemerintah mengawal para importir bawan putih agar tak salah memilih benih. Lalu bagaimana membedakan benih bawang putih palsu dan tidak?

Untuk membedakan benih palsu atau tidak,  Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mengatakan, gampang-gampang susah. Apalagi importir atau petani baru, mereka biasanya menilai bawang putih untuk benih maupun untuk konsumsi sangat mirip, jadi sulit dibedakan.

Namun, Prihasto mengungkapkan benih lokal atau GBL cenderung siungnya tidak simetris, sementara bawang impor China siung yang melingkari batang umbi satu dengan lain cenderung simetris.

"Bawang lokal biasanya ukuran umbinya lebih kecil kecil sehingga kalau dibelah siungnya, benih tampak sudah keluar tunasnya," terang Prihasto saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (28/8).

"Untuk membantu memudahkan identifikasi, sudah kami beri sampel 6 jenis benih yang direkomendasikan kepada para importir, sekaligus contoh bawang impor konsumsi asal China sebagai pembanding," tambahnya.

Menyikapi masih mahalnya harga benih lokal, para importir umumnya meminta petugas Kementan agar membantu menjelaskan dan meyakinkan petani agar mau menanam benih impor GBL asal Taiwan yang harganya lebih murah.

Di tempat terpisah Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menghimbau agar pelaku usaha atau importir bawang putih meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran benih bawang putih yang tidak sesuai dengan ketentuan label atau sertifikat.

"Apabila terdapat keraguan terhadap kebenaran varietas benih bawang putih dan atau kualifikasi penyedia sebelum proses pengadaan atau pembelian agar segera berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) setempat  dan atau Direktorat Jenderal Hortikultura cq. Direktorat Perbenihan Hortikultura dan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat," terangnya.

Sekedar diketahui, indikasi pemalsuan dan pengoplosan benih bawang putih yang dilakukan para penangkar dan pengedar benih kini mulai bermunculan. Modusnya diantaranya dengan memalsukan label BPSB, menjual bawang putih konsumsi sebagai benih, serta mengoplos benih dengan bawang putih konsumsi.

"Ada juga yang labelnya sesuai tapi isinya dalam karung ternyata benih palsu atau oplosan. Motifnya diduga meraup untung besar dari selisih harga bawang putih untuk benih dan konsumsi," terangnya.

KEYWORD :

Kementan Hortikultura Prihasto Setyanto bawang putih Suwandi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :