Marlen Sitompul | Kamis, 09/08/2018 12:00 WIB
Konferensi koalisi Partai Demokrat dengan Partai Gerindra.
Jakarta - Setelah sempat mesra untuk menjalin koalisi di Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan kode terjadinya pecah kongsi.
Kode tidak adanya kesepakatan kedua tokoh ditandai ketika
Prabowo usai menemui
SBY di kediamannya, di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8). Dimana,
Prabowo langsung meninggalkan kediaman
SBY tanpa memberikan keterangan kepada wartawan sebagaimana biasa dilakukan.
Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi mengatakan, jika kedua tokoh merasa nyaman dan terjadi kesepakatan, biasanya akan melakukan jumpa pers.
"Biasanya kalau pertemuan itu nyaman, pasti ada konferensi pers," kata Muhtadi, Jakarta, Kamis (9/8).
Diketahui, pertemuan
Prabowo dengan
SBY tidak berlangsung lama. Usai menggelar pertemuan yang berlangsung selama sekitar kurang lebih 35 menit,
Prabowo keluar dari kediaman
SBY tanpa melakukan jumpa pers sebagaimana biasa dilakukan. Bahkan,
Prabowo tampak menghindar dari awak media yang menunggu hasil pertemuan tersebut.
"Kita musyawarah terus dengan
Partai Demokrat," singkat
Prabowo, dari dalam mobilnya, usai keluar dari kediaman
SBY, di Kawasan Kuningan, Jakarta.
Pertemuan
Prabowo dengan
SBY bermula ketika politikus
Partai Demokrat Andi Arief menyebut, mantan Danjen Kopassus itu sebagai jenderal kardus. Dimana,
Prabowo dinilai lebih mementingan mahar politik ketimbang kepentingan bangsa dan negara.
"
Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi.
Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," kata Andi, melalui akun twitternya di @AndiArief__, Rabu (8/8).
KEYWORD :
Pilpres 2019 Partai Demokrat Gerindra SBY Prabowo