Kamis, 09/05/2024 02:29 WIB

4 Menteri Bahas Isu Lingkungan Bersama Presiden World Bank di Bali

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengharapkan dana desa dapat dikelola dengan tujuan yang tepat

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo (Foto:Ist)

Bali - Presiden World Bank Jim Yong Kim bersama Empat Menteri Kabinet Kerja mengadakan pertemuan terkait penanganan sampah laut terutama sampah plastik pada Sabtu (6/7) di Bali. 

Keempat menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa dalam pertemuan internal tersebut membahas tentang isu lingkungan yang menjadi perhatian yang serius yakni permasalahan sampah laut terutama jenis plastik.

"Kami melihat penanganan sampah ini berkaitan erat kepada kesehatan dan kualitas sumber daya manusia beberapa tahun kedepan," kata Luhut usai pertemuan diskusi tertutup di taman hutan mangrove, Bali.

Presiden Joko Widodo, kata Luhut, telah memerintah untuk memberikan perhatian yang serius dalam menanggapi persoalan lingkungan yakni sampah laut terutama jenis plastik.

"Ini sudah menjadi permasalahan yang berat di dunia kalau tidak ditangani. Karena itu, Indonesia turut serta memprioritaskan penanganan persoalan lingkungan itu," katanya.

Presiden World Bank Jim Yong Kim menanggapi pertemuan tertutup tersebut menyampaikan bahwa World Bank peduli terhadap lingkungan dan mendukung program penanganan lingkungan didunia. Apalagi, Indonesia berada diurutan kedua di dunia terkait permasalahan lingkungan ini.

"Seringkali urusan lingkungan dianggap untuk segelintir kelompok saja. Ini masalah yang fundamental. Kita tahu plastik yang dibuang ke lautan itu kemudian nantinya akan hancur dan terurai. Kemudian plastik itu dimakan oleh ikan. ujung-ujungnya ikan itu kita konsumsi juga sehingga plastik itu  masuk ke tubuh kita," katanya.

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengharapkan dana desa dapat dikelola dengan tujuan yang tepat dan dapat mendukung program penanggulangan sampah bahkan dari tingkat desa.

Menurutnya, selama dana desa bergulir memang fokusnya di infrastruktur pedesaan karena pedesaan memang sangat membutuhkan infrastruktur tersebut. Namun, infrastruktur di sebagian desa sudah mulai tercukupi. Sehingga disarankan agar alokasi penggunaan anggaran dana desanya dimulai ke arah pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan masyarakat yang termasuk didalamnya pemberdayaan lingkungan disekitar desa-desa tersebut.

"Dana desa yang besar tolong digunakan untuk pengembangan pemberdayaan ekonomi dengan basis lingkungan. Kita nanti punya model dengan memberi bantuan dana untuk pembuatan plastik yang peduli lingkungan. Seperti pembuatan kantong plastik dari bahan singkong atau lainnya. Sehingga, permasalahan lingkungan ini akan teratasi secara bertahap," katanya.
 
 
 
 
KEYWORD :

Info Kemendes




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :