![Sebulan jelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres), Presiden Jokowi dinilai dalam posisi sulit. Apa penyebabnya?](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2017/2017-12-28/b386e2c4d9c49f448c6d587e258c678a_1.jpg)
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan
Jakarta - Sebulan jelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres), Presiden Jokowi dinilai dalam posisi sulit. Apa penyebabnya?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, Jokowi dalam posisi dilema dalam menentukan cawapres yang akan mendampinginya di Pipres 2019 mendatang."Menurut saya Bapak Jokowi dalam posisi agak sulit hari-hari ini, pertama beliau incumbent, pemerintahannya baru akan berakhir Oktober 2019, sementara pemerintahannya didukung oleh koalisi partai-partai harus kemudian menyatakan siapa pasangannya awal Agustus 2018," kata Hinca, dalam sebuah diskusi bertajuk "Menakar Cawapres 2019, Parpol Koalisi Pecah Kongsi atau Tetap Solid?", di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/7).Baca juga :
Gus Halim: Selamat Ulang Tahun Pak Jokowi
Kata Hinca, dengan posisi sejumlah partai koalisi yang mengajukan nama untuk menjadi cawapres, percaturan politik akan mempersulit Jokowi dalam menentukan sikap.
Gus Halim: Selamat Ulang Tahun Pak Jokowi
Baca juga :
Jokowi: Berkurban Wujud Rasa Syukur dan Ikhlas
Variabel kedua, lanjut Hinca, yang menjadi penting adalah waktu yang tersisa hanya tinggal 29 hari dari sekarang untuk mandaftarkan capres dan cawapres ke KPU."Jadi kalau kita main bola ini, sudah babak kedualah dan semakin kencang. Ketika koalisi tadi bukan dia yang menjadi wakilnya agak sulit bagi kitauntuk menerimanya pengalaman empirik kita bernegara di Indonesia seperti itu," jelasnya.
Jokowi: Berkurban Wujud Rasa Syukur dan Ikhlas
Pilpres 2019 Presiden Jokowi Partai Demokrat