Jum'at, 17/05/2024 16:09 WIB

Matur Suwun Europe Disambut Pekikan Penonton

Band dunia Europe membuat penonton tak henti-hentinya menjerit sepanjang pertunjukannya.

Tempest vokalis Europe tampil atraktif di Volcano Rock Festival Boyolali 2018. (Foto : Jurnas/Ginting)

Boyolali-Grup band legendaris asal Swedia, Europe membuat ribuan penonton di Boyolali, Jawa Tengah histeris sepanjang pertunjukannya. Datang dengan lima personil lengkap, Michaeli (Keyboard), Tempest (Vokal), John Norum (gitar), John Leven (bass), dan Ian Haugland (drum) tampil all out untuk mengguncang panggung Volcano Rock Festival Boyolali 2018.

Europe mengawali penampilannya dengan lagu “Walk the Earth” untuk menyapa penonton yang hadir lebih dari 15 ribu orang di Stadion Pandanarang, Sabtu (12/5) malam. Lagu “The Siege” dan “Rock The Night” menyusul secara bergantian yang membuat suasana semakin panas.

Keringat di wajah Tempest dan personil Europe lainnya memacu ereka untuk lebih atraktif. Warna vokal sang vokalis yang sudah memasuki usia 54 tahun, tetap menggelegar. Kostum yang digunakannya pun tetap konsisten ala rocker negeri Barat.

“Selamat malam Boyolali,” ucap Tempest disambut teriakan kompak penpnton.

Suasana semakin cair, saat Tempest mengucapkan “matur suwun” kepada penonton. Europe sadar betul, mereka sedang tampil di Kota Boyolali, Jawa Tengah yang dikenal dengan keramahannya.

Aksi Tempest dan kawan-kawan itu, langsung membuat penonton terbawa suasana saat Europe John Norum memetik gitarnya untuk lagu ke empat berjudul “Scream of Anger”. Lagu ini diikuti dengan antusias oleh penonton. Termasuk lagu lainnya berjudul “Danger on the Track”, “Sevent Sign” dan “Vasastan”.

Lagu “Open Your Heart” membawa penonton dalam suasana syahdu. “War of Kings”, “Heart of Stone”, “Days of Rock n Roll”, ”Superstitious”, Ready or Not dan “Hole in My Pocket” terus menerus dilantunkan Tempest dan kawan-kawan. Sampai akhirnya lagu “Carrie” yang begitu populer “memaksa” Tempest dan penonton bergantian menyanyi.

Saat lagu Carrie dilantunkan, beberapa pasangan kaula muda terbawa hanyaut dengan irama dan lirik yang mereka ikuti. Romantisnya lagu ini, mampu menghipnotis semua penonton dari usia remaja sampai dewasa.

"Siapa yang dulu datang ke Surabaya? Siapa yang dulu datang ke Jakarta?" ucap Tempest dengan bahasa Inggris di sela-sela pertunjukkannya, merujuk pada kedatangannya di tahun 1990 lalu di Surabaya dan Jakarta.

Penonton langsung mengancungkan tangannya ke atas. Mereka bergemuruh berebut menyambut pertanyaan dari idolanya tersebut.
“Saya termasuk anak muda 90-an yang menyaksikan penampilan mereka (Europe) saat manggung di Surabaya. Ini salah satu band dunia yang saya kagumi dan sukai karya-karyanya. Termasuk karya terbarunya yang dirilis tahun 2017 kemarin,” ungkap Hendro warga Surabaya yang datang langsung ke Boyolali untuk menyaksikan band kesayangannya itu.

Menyusul empat lagu lainnya berjudul “Stormwind”, “Prisoners in Paradise”, “ Cherokee” dan “ The Final Countdown” yang sangat populer dan dinanti oleh seluruh penonton di stadion tersebut.

Lagu “The Final Countdown” seakan menjadi klimaks dari pertunjukan Europe di Volcano Rock Festival Boyolali yang digelar di Boyolali dengan promotor Rajawali Indonesia Communications sekaligus event consultant dari pergearan tersebut.

"Kita puas ya. Target penonton sangat tercapai. Ada 15 ribu penonton yang datang. Dengan adanya acara ini, kita berharap kepentingan kita untuk mem-branding daerah Boyolali dapat tercapai. Antusias penonton luar biasa sekali,” ungkap CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi selaku promot dan consultant event tersebut.

Di ujung pertunjukan saat Tempest mengucapkan “matur suwun untuk Boyolali”, penonton meresponnya dengan kalimat : "We want more...we want more...we want more...." teriak penonton yang ingin Europe tampil lagi.


 

 

KEYWORD :

Kabar Artis Europe The Final Countdown




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :