Minggu, 06/10/2024 04:42 WIB

KTT Arab Prioritaskan Isu Palestina dan Iran

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab menekankan pentingnya Palestina berserta kemerdekaanya dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud (Foto: Reuters)

Dhahran - Para pemimpin Arab yang bergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab menekankan pentingnya Palestina berserta kemerdekaanya dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya menyatukan upaya Arab dalam perang melawan terorisme dan untuk menghadapi ambisi ekspansionis Iran di kawasan Arab.

Dalam pidato pembukaannya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud menamai KTT Liga Arab saat ini sebagai "KTT al-Quds" sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina. Ia mengkucurkan bantuan USD50 juta atau sekira Rp687 miliar kepada UNRWA dan USD150 juta atau sekira Rp2 triliun untuk Program Dukungan Wakaf Islam di Yerusalem.

"Masalah Palestina akan tetap menjadi masalah utama kami sampai semua orang Palestina mendapatkan hak hukum mereka untuk mendirikan sebuah negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya," jelasnya dikutip dari Arab News, Senin (16/4).

"Saat kami mengulangi kutukan dan penolakan kami terhadap keputusan pemerintah Amerika tentang Yerusalem, kami memuji konsensus internasional yang menolaknya, dan kami menegaskan bahwa Yerusalem Timur adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Palestina," sambungnya.

"Di Yaman, kami menegaskan komitmen kami terhadap persatuan Yaman, kedaulatan, kemerdekaan, keamanan, dan integritas teritorial," tambahnya.

Ia mengatakan mendukung pernyataan PBB yang mengecam peluncuran 119 rudal balistik buatan Iran oleh militan Houthi menuju kota-kota Saudi, tiga di antaranya menargetkan Mekah. Pria 82 tahun itu mengakatan negeri para Mullah itu tidak menghormati prinsip-prinsip hukum internasional, nilai-nilai, etika dan prinsip-prinsip tetangga yang baik.

"Salah satu tantangan paling serius yang dihadapi dunia kita saat ini adalah tantangan terorisme yang bersekutu dengan ekstremisme dan sektarianisme untuk mengadu domba negara Arab. Kami kecam tindakan teroris Iran di kawasan Arab dan menolak campur tangan terang-terangan dalam urusan negara-negara Arab," jelasnya.

"Berdasarkan keyakinan kami bahwa keamanan nasional Arab adalah sistem yang integral dan tak terpisahkan," sambugnya.

KEYWORD :

Arab Saudi Iran Amerika Serikat Palestina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :