| Selasa, 03/04/2018 14:23 WIB
para tentara Islam di Ghouta (foto: Xinhua)
Jakarta - Sekitar 1.146 gerilyawan Tentara Islam dan keluarga mereka meninggalkan distrik Douma di Ghouta Timur menuju kota Jarablus yang dikuasai pemberontak di utara.
Proses kepindahan tersebut menandai bahwa kelompok pemberontak telah dievakuasi dari basis utama mereka di dekat Damaskus.
Bus yang mengangkut para pemberontak meninggalkan Douma dan mencapai penyeberangan daerah Wafideen di timur laut Damaskus, sebelum mereka berangkat larut malam ke Jarablus di pedesaan utara provinsi Aleppo dekat perbatasan Turki.
Dilansir
Xinhua, evakuasi para pemberontak dan keluarga mereka dari Douma datang sehari setelah kesepakatan dicapai antara militan Tentara Islam dan tentara
Suriah di bawah mediasi Rusia.
Douma adalah daerah yang dikuasai pemberontak terakhir di
Ghouta Timur, setelah kota-kota lain di pedesaan yang berhasil dievakuasi dari semua pemberontak dan keluarga mereka menuju provinsi Idlib di
Suriah barat laut.
Menurut kesepakatan yang dicapai sehari sebelumnya, Angkatan Darat Islam akan menyerahkan persenjataan berat dan menengah mereka serta sebuah kelompok kerja akan dibentuk di bawah kepemimpinan Rusia untuk mengawasi pembebasan para tentara dan warga sipil yang diculik di penjara-penjara Angkatan Darat Islam.
Polisi militer Rusia akan memasuki distrik itu untuk menjamin keselamatan warga sipil, menurut Observatorium
Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kesepakatan ini juga sekaligus membuat Angkatan Darat Islam akan menjadi kelompok pemberontak terakhir yang meninggalkan
Ghouta Timur setelah 43.000 pemberontak dan keluarga mereka meninggalkan daerah lain di
Ghouta Timur sejak pekan lalu.
Tentara
Suriah melancarkan operasi besar-besaran akhir Februari lalu pada pemberontak di
Ghouta Timur dan mengamankan 150.000 warga sipil yang ditempatkan di penampungan yang dikelola pemerintah sampai situasi mereda di daerah mereka di
Ghouta Timur untuk kepulangan mereka.
Ghouta Timur, sebuah wilayah pertanian seluas 105 mil persegi yang terdiri dari beberapa kota dan lahan pertanian, menjadi ancaman terakhir bagi ibukota itu karena kedekatannya dengan lingkungan yang dikontrol pemerintah di timur Damaskus dan serangan mortir yang sedang berlangsung yang menargetkan daerah pemukiman di ibukota, mendorong orang di tepian.
KEYWORD :
Suriah Ghouta Pemeberontak