
Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Adriatma Dwi Putra
Jakarta - Rabu (28/2) malam, sekitar pukul 23.58 waktu Jakarta, dua orang pria yang namanya tenar di Sulawesi Tenggara (Sultra) itu masuk "kandang" Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak hanya pejabat itu, dua orang lainnya juga digiring ke dalam gedung anti rasuah itu.
Dua orang pejabat itu adalah Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra dan Asrun yang saat ini jadi Calon Gubernur Sultra. Asrun dulunya pernah menjadi Wali Kota Kendari. Ironisnya, Adriatma dan Asrun merupakan bapak dan anak asal Partai Amanat Nasional (PAN). Asrun, Adriatma dan dua orang lainnya itu ditangkap tim satgas KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Apalagi kalau bukan dugaan korupsi. Ayah dan anak itu terpantau tiba di markas lembaga antikorupsi sekitar pukul 23.58 WIB dengan menumpang satu mobil. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang tampil mengenakan jaket kulit dan peci hitam itu tak memberikan komentar saat dikonfirmasi sejumlah pertanyaan oleh awak media. Selepas turun dari mobil, Asrun tampak santai berjalan memasuki loby gedung KPK. Sebelum memasuki loby, Asrun sempat berhenti beberapa saat di pelataran sembari membuka masker.Baca juga :
Kementan Genjot Produktivitas Pertanian Sultra
Selain Asrun dan Adriatma, tim juga memboyong dua orang lainnya yang turut ditangkap dalam OTT ke gedung KPK. Sama seperti ayah dan anak itu, kedua orang tersebut juga bungkam saat dikonfirmasi oleh awak media.Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo belum mau mengungkap secara detail mengenai OTT yang dilakukan anak buahnya. Menurut Agus, hasil lengkap itu akan disampaikan dalam konferensi pers.
Kementan Genjot Produktivitas Pertanian Sultra
Sulawesi Tenggara Asrun Adriatma Dwi Putra