Jum'at, 17/05/2024 13:17 WIB

Biaya Politik Mahal, Ketua MPR: Wajar!

Mahalnya biaya itu tidak bisa dihindari, kecuali ongkos politik dipikul negara.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Jakarta - "Yang betul seperti `Dilan`, melawan rente itu berat, biar aku saja." Demikian kata ketua MPR, Zulkifli Hasan dalam sambutan pada acara peluncuran buku `Nalar Politik Rente` dan pidato kebangsaan para tokoh, di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/2).

Zulhasan mengatakan politik di Indonesia itu mahal. Ia mencontohkan saat mengisi masa resesnya pada Senin untuk menyapa warga Lampung Tengah.

"Pulang kampung kemarin, kami bikin acara di tiga titik, yaitu di Bandar Lampung, Bandar Jaya dan Bangunrejo masing-masing dihadiri 3.000 orang. Mereka meninggalkan sawah, pakai motor, beli bensin. Tidak mungkin kita tidak ganti ongkosnya dan nasi kotaknya."

"Ongkos Rp50 ribu untuk mendatangkan orang meninggalkan pekerjaannya sangat murah sekali. Nah, kalau 3.000 orang, sudah Rp150 juta, jika tiga titik sudah Rp450 juta, mahal," sambungnya.

Mahalnya biaya itu tidak bisa dihindari, kecuali ongkos politik dipikul negara. Seperti Amerika Latin. Ongkos politik ditanggung negara, cukup keluar Rp100-200 juta sudah bisa jadi calon anggota DPR.

"Ya kalau mau dibuatakn aturan agar orang politik bisa mencari dana yang halal," kata Zulhasan, sembari terseyum.

Bukan hanya itu, rante bahkan terjadi di mana-mana. Seperti kedaulatan pangan yang tidak tercapai di Indonesia. Menurutnya, hal itu terjadi akibat politik rente. Bukan hanya itu, di dunia sepak bola Indonesia juga terjadi politik rente.

"Saya kemarin nonton bola itu, gara-gara, ya sudahlah tidak usah diteruskan. Saya tanya Pak Menteri Olahraga dan Ketua Umum PSSI. Kita kalau mau menang main bola kira-kira lawan negara mana? Dia bilang Timor Leste, itu pun masih mungkin seri. Thailand, kalah, Malaysia, kalah, Vietnam, kalah. Kedua, kalau mungkin menang namanya Brunei Darussalam. Karena urus bola kita begini, yang modelnya begini," katanya.

 

KEYWORD :

Warta MPR Rente




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :