Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Persetujuan Impor (PI) jagung sebanyak 171.660 ton untuk kebutuhan industri dalam negeri bagi lima perusahaan pemilik Angka Pengenal Importir Produsen (API-P).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo mengaku kecewa atas kebijakan pemerintah khususnya Kemendag yang dipimpin Enggartiasto Lukito yang secara terbuka dan besar-besaran membuka seluruh impor bahan kebutuhan pokok seperti beras, garam, daging hingga jagung.Menurutnya, Mendag sudah membunyikan “lonceng kematian” untuk petani. Karena, kebijakan impor itu merupakan bagian dari akrobat kebijakan politik Mendag menjelang pemilu dengan mengabaikan nasib para petani."Betapa pedihnya hati rakyat, khususnya petani yang sudah bersusah payah untuk berupaya secara mandiri melakukan usaha taninya karena satu-satunya yang bisa mereka lakukan demi mempertahankan hidupnya melalui panen ternyata sia-sia dengan membuat kebijakan seluruh impor kebutuhan pokok," kata Firman, melalui pesan singkat, Senin (5/2).Baca juga :
Inilah Kasus-kasus Sektor Pertanian Era Jokowi
Politikus Golkar ini melanjutkan, meski pemerintah sebelumnya memberikan dukungan kepada seluruh petani baik dari sisi apapun. Tapi nyatanya, petani harus menelan pil pahit karena pemerintah khususnya Kemendag lebih memilih melakukan impor bahan pokok ketimbang harus menyerap hasil jerih payah petani sendiri."Sebagai wakil rakyat mewakili aspirasi rakyat khususnya petani amat merasakan kekecewaanya kepada Mendag yang hanya duduk dibelakang meja tanpa mau turun ke lapangan mengecek langsung kepada Kepala daerah bagaimana situasi dibawah sana," tegasnya.
Inilah Kasus-kasus Sektor Pertanian Era Jokowi
Impor Jagung Menteri Perdagangan Presiden Jokowi

























