Selasa, 08/10/2024 00:01 WIB

Erdogan Sebut Israel Negara Teror

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel negara pendukan yang menggunakan teror terhadap orang-orang Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (L) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Sky News)

Sivas - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel negara pendukan yang menggunakan teror terhadap orang-orang Palestina.

"Palestina berada di bawah penjajahan sejak 1947. Israel adalah negara pendudukan dan sebuah negara teroris." katanya kata Erdogan dalam acara pembukaan proyek pembangunan yang berlangsung di kota pusat Sivas, Turki.

"Pernyataan Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak berlaku lagi untuk kami. Deklarasi Amerika Serikat merupakan upaya untuk merusak perdamaian dan keamanan di wilayah ini," tambahnya

"Mendeklarasikannya sebagai modal dan merelokasi kedutaan tidak memiliki keabsahan bagi kita (Turki)," sambung Erdogan, dilansir MEMO, Senin (11/12).

Pemimpin Turki tersebut mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat tersebut telah mengabaikan sebuah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tahun 1980, yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan mengecam aneksasi Yerusalem di Israel. Resolusi 478 meminta dewan negara anggota untuk menarik misi diplomatik mereka dari Yerusalem dan menyebut bagian timur kota di bawah pendudukan.

"Trump berusaha untuk bergerak ke depan dengan mengatakan di sana kita pergi, saya melakukannya, ini sudah selesai !," kata Erdogan, mengulangi, "Saya minta maaf tapi ... menjadi kuat tidak memberi Anda hak seperti itu."

Erdogan menyerukan sebuah pertemuan puncak negara-negara Muslim di Istanbul pada 13 Desember untuk membahas keputusan tersebut.

Pekan lalu, Trump mengumumkan keputusannya secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota baru Israel dan untuk memindahkan kedutaan Ameriaka Serikat ke kota suci tersebut, meski mendapat tentangan luas di Timur Tengah.

Pemimpin dunia, dari Eropa sampai Timur Tengah hingga Australia, mengecam keputusan tersebut sebagai sepihak dan di luar visi perdamaian yang dinegosiasikan antara orang Israel dan Palestina, memperingatkan ketegangan yang meningkat atau bahkan kekerasan di Timur Tengah.

KEYWORD :

Turki Israel Yerusalem Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :