Aung San Suu Kyi (Foto: Reuters)
Cox`s Bazar - Pemerintah Myanmar membalas tudingan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengkritik penanganan krisis pengungsi Rohingya. Ia mengatakan DK PBB belum memahami teknis pemulangan etnis Rohingya dari Bangladesh.
Menanggapi pernyataan DK PBB, Aung San Suu Kyi mengatakan pernyataan tersebut mengabaikan fakta bahwa isu-isu yang dihadapi Myanmar dan Bangladesh saat ini hanya dapat diselesaikan secara bilateral, dengan cara yang damai, antara dua negara tetangga.
"Pernyataan DK PBB berpotensi melukai negosiasi bilateral antara kedua negara yang sedang berjalan lancar dan akan rampung dalam waktu dekat," tambahnya.
Setelah berminggu-minggu ketegangangan terkait Rohingya, pemerintah Myanmar dan Bangladesh melakuakan pertemuan untuk membicarakan teknis mengembalikan para pengungsi yang dijejalkan ke kamp-kamp kumuh di distrik perbatasan Cox`s Bazar.
Hingga kini, kedua pihak belum menyelesaikan kesepakatan tersebut. Pekan lalu, Myanmar menuduh Bangladesh menunda proses tersebut, sementara seorang pejabat Dhaka mengatakan, Myanmarlah yang belum siap.
Mahasiswa Bangladesh Berencana Bentuk Partai Baru untuk Cegah Pemerimtahan Otoriter Berulang
Pada Senin (6/11), badan utama PBB meminta Myanmar mengendalikan operasi militer yang memaksa lebih setengah juta orang hijrah ke Bangladesh sejak akhir Agustus.
PBB mengungkapkan keprihatinan serius atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti pembunuhan, kekerasan seksual dan pembakaran rumah dan harta benda, yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar.
KEYWORD :
Myanmar Bangladesh Rohignya PBB