Selasa, 10/12/2024 02:50 WIB

Internasional

Perusahaan Sosmed Dipanggil Senat Amerika Untuk Bersaksi

Eksekutif dari Facebook, Alphabet Inc, Google dan Twitter diminta memberikan kesaksian ke Kongres Amerika Serikat dalam beberapa pekan mendatang atas dugaan campur tangan Rusia 

Pendiri Sosial media Facebook, Mark Zuckerberg (Foto: Aljazeera)

Washington - Eksekutif dari Facebook, Alphabet Inc, Google dan Twitter diminta memberikan kesaksian ke Kongres Amerika Serikat dalam beberapa pekan mendatang atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat, 2016 lalu.

"Komite Intelijen Senat meminta eksekutif dari tiga perusahaan tersebut hadir dalam audiensi publik pada 1 November," kata seorang ajudan senat, dilansir Reuters, Kamis (28/9)

Pemimpin Komite Intelijen DPR mengatakan, panel tersebut akan mengadakan sidang terbuka bulan depan dengan perwakilan dari perusahaan teknologi yang tidak disebutkan namanya dalam upaya lebih memahami bagaimana Rusia menggunakan alat dan platform tersebut mempengaruhi pemilihan presiden tahun lalu.

Perwakilan untuk Facebook dan Google mengkonfirmasi, mereka telah menerima undangan dari komite Senat namun belum memberikan kepastikan apakah akan menghadiri undangan tersebut. Twitter sendiri belum memberikan komentar apa-apa.

Panel DPR belum mengidentifikasi perusahaan selain tiga perusahaan yang sama yang diminta oleh Senat untuk bersaksi. Permintaan tersebut merupakan langkah terbaru para peneliti kongres untuk mendapatkan informasi sejauh mana upaya Moskow mengganggu pemilihan Amerika tahun lalu. Anggota parlemen di kedua belah pihak semakin khawatir, jaringan sosial mungkin memainkan peran kunci dalam operasi pengaruh Rusia.

Facebook mengungkapkan bulan ini, Rusia membeli lebih dari USD100.000 iklan yang memecah belah pada platformnya selama siklus pemilihan 2016. Kelompok tersebut membeli iklan Facebook untuk menjangkau khalayak yang ditargetkan, mempromosikan demonstrasi politik yang ditujukan untuk umat Islam.

Pada Rabu, Trump menyerang Facebook dalam sebuah kicauannya. Ia menyebut jaringan sosial terbesar di dunia itu berkolusi dengan media lain yang menentangnya.

Presiden skeptis terhadap kesimpulan badan intelijen Amerika Serikat, Rusia mencampuri pemilihan tersebut dan menolak kampanyenya berkolusi dengan Moskow. Salvo menegur Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg, yang mengatakan, Trump dan kaum liberal kecewa dengan gagasan dan konten di Facebook selama kampanye berlangsung.

 

KEYWORD :

Donald Trump Facebook Google Twitter Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :