Selasa, 10/12/2024 03:48 WIB

Presiden Ingin Aceh Kembangkan Hilirisasi Industri

Presiden Joko Widodo menitip pesan kepada Gubernur Aceh agar memfokuskan perhatiannya dalam pengembangan sektor-sektor unggulan Aceh

Presiden Joko Widodo saat menggelar rapat terbatas terkait pembangunan dan kesejahteraan Aceh (Foto: Sekpres)

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Aceh merupakan daerah yang istimewa, sehingga menjadi salah satu provinsi yang diberikan pengakuan dan penghormatan dari negara sebagai Daerah Istimewa serta mendapatkan otonomi khusus. Dengan keistimewaan tersebut, Presiden berharap agar Aceh dapat memajukan kesejahteraan rakyatnya.

Hal itu dikemukakan Presiden saat menggelar rapat terbatas membahas membahas soal pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7) Dalam bahasan kali ini, yang turut dihadiri oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Kepala Negara memfokuskan perhatiannya pada Provinsi Aceh.

"Saya berharap agar dengan status sebagai Daerah Istimewa dan otonomi khusus ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya, bukan hanya bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh, tapi juga bagi kemakmuran kita bersama sebagai bangsa serta memperkokoh NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ujar Jokowi.

Untuk mewujudkan harapan tersebut memang diakui bukan hal yang mudah bila melihat sejumlah tantangan yang harus dihadapi bersama oleh pemerintah pusat dan daerah. Pertumbuhan ekonomi Aceh pada kuartal pertama tahun 2017 ini sendiri berada pada angka 2,87 persen yang masih di bawah angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama, yakni sebesar 5,01 persen.

"Oleh sebab itu, gubernur, wakil gubernur, dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Aceh memiliki sebuah pekerjaan rumah yang besar bekerja keras mengelola dan memanfaatkan seluruh potensi dan keunggulan Aceh agar dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Dengan modal kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Aceh, saya yakin kita akan dapat membuat pembangunan antardaerah di Aceh lebih tersebar secara merata dan mampu menekan jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Aceh, yang saat ini berada pada angka 7,39 persen," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menitip pesan kepada Gubernur Aceh agar memfokuskan perhatiannya dalam pengembangan sektor-sektor unggulan Aceh, utamanya dalam sektor pertanian dan industri pengolahan. Hilirisasi industri juga dianggap penting untuk memberikan nilai tambah dari pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki Aceh serta membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Untuk menopang sektor unggulan, pemerintah pusat akan mempercepat proyek-proyek infrastruktur di Aceh, mulai dari pembangunan beberapa bendungan, pembangunan pembangkit tenaga listrik, sampai dengan percepatan pembangunan infrastruktur untuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Lhokseumawe," kata Presiden  menambahkan.

Presiden juga mengingatkan agar dalam setiap upaya pembangunan yang dilakukan di Provinsi Aceh, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Selain itu, ia juga berharap agar pembangunan itu mampu mendorong partisipasi dan keterlibatan warga Aceh dalam memajukan daerahnya.

KEYWORD :

Rapat Terbatas Menteri Jokowi Aceh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :