
Ilustrasi - frugal living (Foto: moladinfinance)
Jakarta, Jurnas.com - Dalam beberapa tahun terakhir, istilah frugal living atau hidup hemat semakin populer, terutama di kalangan generasi muda yang ingin mengatur keuangan dengan lebih bijak.
Tren ini bukan hanya soal mengurangi pengeluaran, tetapi juga tentang menjalani hidup dengan lebih sederhana dan penuh kesadaran.
Secara harfiah, frugal berarti hemat atau bersahaja. Frugal living adalah gaya hidup yang fokus pada pengeluaran yang benar-benar penting, menghindari pemborosan, dan memprioritaskan nilai jangka panjang atas kepuasan sesaat.
Berbeda dengan gaya hidup pelit atau menahan diri secara ekstrem, frugal living justru menekankan pada efisiensi. Orang yang menjalani frugal living tetap memenuhi kebutuhannya, namun dengan cara yang cerdas dan ekonomis.
Frugal living menjadi semakin relevan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, inflasi, dan meningkatnya biaya hidup. Banyak orang merasa perlu untuk menyesuaikan gaya hidup mereka demi kestabilan keuangan jangka panjang.
Selain alasan finansial, frugal living juga berkaitan dengan kesadaran lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak perlu, seseorang secara tidak langsung juga mengurangi limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Frugal living tidak berarti menolak kenyamanan atau kesenangan. Intinya adalah mengatur prioritas. Anda tetap bisa liburan, menikmati kopi favorit, atau membeli barang baru, selama itu direncanakan dengan bijak dan sesuai kemampuan.
Gaya hidup ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Yang penting, bukan seberapa besar uang yang Anda hemat, tetapi bagaimana Anda mengelolanya dengan penuh kesadaran.
KEYWORD :frugal living hidup hemat generasi muda keuangan