Senin, 30/06/2025 15:01 WIB

Hari Asteroid Sedunia 2025, Ini Sejarah, Makna hingga Tujuan Peringatannya

Setiap 30 Juni, dunia memperingati Hari Asteroid Sedunia atau International Asteroid Day sebagai bentuk kesadaran akan potensi bahaya asteroid terhadap kehidupan di Bum

Hari Asteroid Sedunia atau International Asteroid Day (Foto: RRI)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap 30 Juni, dunia memperingati Hari Asteroid Sedunia atau International Asteroid Day sebagai bentuk kesadaran akan potensi bahaya asteroid terhadap kehidupan di Bumi. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2016 untuk mengingat peristiwa tumbukan asteroid terbesar dalam sejarah modern, yaitu insiden Tunguska di Siberia pada 30 Juni 1908.

Peristiwa itu meratakan hutan seluas ribuan kilometer persegi tanpa meninggalkan kawah, dan hingga kini menjadi pengingat serius betapa dahsyatnya kekuatan alam luar angkasa. Oleh karena itu, Hari Asteroid bukan sekadar simbolis, melainkan panggilan global untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman terhadap ancaman asteroid.

Dikutip dari laman United Nation dan Asteroid Day, gagasan ini pertama kali dicetuskan pada tahun 2014 oleh sekelompok ilmuwan dan tokoh dunia, termasuk astrofisikawan sekaligus gitaris Queen, Dr Brian May, dan astronot Apollo 9, Rusty Schweickart. Mereka bergabung dengan pembuat film Grig Richters dan Presiden B612 Foundation, Danica Remy, untuk meluncurkan inisiatif pendidikan global tentang asteroid.

Dari inisiatif tersebut lahir Deklarasi 100x, sebuah petisi internasional yang menyerukan percepatan program penemuan asteroid dan perlindungan Bumi. Hingga kini, deklarasi itu telah didukung oleh ratusan ilmuwan, insinyur, pemimpin industri, dan lebih dari 125 astronot dari seluruh dunia.

Sejak itu, Hari Asteroid terus berkembang menjadi kampanye global lintas platform digital, dengan misi untuk menyebarkan edukasi tentang risiko dan potensi dari benda langit tersebut. Kegiatan ini tak hanya berbentuk seminar dan diskusi, tetapi juga melibatkan pembuatan kurikulum, dokumenter, dan observasi langit.

PBB menetapkan peringatan ini atas usulan Asosiasi Penjelajah Antariksa dan rekomendasi dari Komite Penggunaan Damai Luar Angkasa. Tujuannya adalah membangun kesadaran global dan kesiapan komunikasi krisis jika suatu hari asteroid benar-benar mengancam Bumi.

Tumbukan asteroid bukanlah skenario fiksi ilmiah semata, sebagaimana terbukti dari insiden Chelyabinsk di Rusia pada 2013. Sebuah asteroid berdiameter sekitar 18 meter meledak di atmosfer dengan kekuatan setara 440 kiloton, melukai lebih dari seribu orang akibat pecahan kaca dan gelombang kejut.

Data dari NASA mencatat bahwa ada lebih dari 36.000 asteroid yang diklasifikasikan sebagai Near-Earth Objects, atau objek yang mendekati orbit Bumi. Sebagian dari mereka berukuran cukup besar dan melintasi jarak yang sangat dekat, yang berarti berpotensi berbahaya jika lintasannya berubah.

Untuk mengantisipasi hal ini, dibentuklah dua badan penting: International Asteroid Warning Network (IAWN) dan Space Mission Planning Advisory Group (SMPAG). Keduanya bekerja sama lintas negara dan badan antariksa untuk mendeteksi, menganalisis, serta merancang misi mitigasi apabila ada ancaman nyata dari luar angkasa.

Tahun 2029 mendatang akan menjadi momen penting ketika asteroid bernama 99942 Apophis melintasi Bumi pada jarak hanya 32.000 kilometer, lebih rendah dari orbit satelit geostasioner. Meski tidak menabrak, peristiwa ini akan menjadi kesempatan langka untuk edukasi publik secara global tentang pertahanan planet.

Melihat momentum itu, Majelis Umum PBB pada tahun 2024 menetapkan tahun 2029 sebagai Tahun Internasional Kesadaran Asteroid dan Pertahanan Planet. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama internasional dalam memantau, memitigasi, dan memanfaatkan pengetahuan asteroid untuk kepentingan umat manusia.

Asteroid bukan hanya membawa ancaman, tetapi juga menyimpan peluang besar dalam riset ilmiah dan eksplorasi sumber daya luar angkasa. Beberapa asteroid diketahui mengandung logam langka seperti nikel, besi, hingga emas, yang suatu saat bisa menjadi sumber ekonomi luar angkasa baru.

Namun di balik peluang itu, manusia tetap harus sadar bahwa perlindungan terhadap planet ini tidak bisa ditunda. Hari Asteroid hadir untuk mengingatkan bahwa keselamatan Bumi adalah tanggung jawab bersama, dan sains adalah alat terbaik yang kita miliki untuk melindunginya. (*)

KEYWORD :

Hari Asteroid Sedunia 30 Juni Peringatan Hari Asteroid Hari Asteroid 2025




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :