
Dirjen PMD Kemdikdasmen, Gogot Suharwoto (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Surabaya, Jawa Timur diapresiasi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto.
Pasalnya, di Kota Pahlawan ini implementasi SPMB dioptimalkan dengan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), guna meningkatkan kualitas layanan SPMB yang sedang coba dilakukan secara daring.
“Hal ini mencerminkan transformasi digital yang terus bergerak maju,” kata Dirjen Gogot di Surabaya, pada Jumat (20/6) kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa dari hasil uji coba, mayoritas orang tua sudah memahami alur pendaftaran.
“Kami siapkan tutorial, peta sekolah, dan simulasi pemilihan. Harapannya masyarakat cukup melakukan pendaftaran dari rumah, tanpa perlu datang ke dinas atau sekolah,” ujar Yusuf.
Untuk memastikan inklusivitas, Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan posko konsultasi di tingkat dinas dan sekolah.
“Posko ini untuk mendampingi warga yang mengalami kendala teknis, baik jenjang SD, SMP, maupun SMA. Namun tetap, keputusan sekolah sepenuhnya ada di tangan orang tua dan murid,” kata Yusuf.
Menurut Yusuf, semua jalur penerimaan telah disesuaikan dengan aturan Kemendikdasmen, dimulai dari jalur afirmasi (terutama inklusif), disusul jalur prestasi, domisili, dan mutasi.
“Kami diminta wali kota untuk tidak menyimpang dari ketentuan pusat, tetapi tetap menyesuaikan kebutuhan lokal,” ujar dia.
Selain itu, sekolah swasta pun dilibatkan dalam sistem SPMB dengan intervensi dan standar yang sama, termasuk pemberian beasiswa.
KEYWORD :Sistem Penerimaan Murid Baru Kemdikdasmen SPMB Surabaya Ditjen PDM