Sabtu, 21/06/2025 19:06 WIB

Asal-usul dan Alasan Permainan Mini Soccer Diciptakan FIFA

Mini soccer, atau yang dikenal juga sebagai small-sided games, kini makin populer dimainkan di berbagai penjuru dunia, termasuk di berbagai pelosok di Indonesia.

Permainan Mini Soccer (Foto: Unsplash/Falaq Lazuardi)

Jakarta, Jurnas.com - Mini soccer, atau yang dikenal juga sebagai small-sided games, kini makin populer dimainkan di berbagai penjuru dunia, termasuk di berbagai pelosok di Indonesia.

Permainan yang tak kalah menguras keringat ini bukan hanya sebagai alternatif olahraga rekreasional, tapi juga telah menjadi bagian penting dari sistem pembinaan sepak bola usia dini.

Namun, banyak yang belum tahu bahwa mini soccer bukan sekadar versi kecil dari sepak bola biasa. Ada alasan serius dan mendalam di balik penciptaannya.

FIFA pertama kali mengadopsi konsep mini soccer secara global sebagai bagian dari program pembinaan usia muda sejak awal 2000-an. Langkah ini dipertegas dalam dokumen FIFA Grassroots Programme yang dirilis resmi pada 2014.

Menurut laporan tersebut, format small-sided diciptakan untuk menjawab tantangan utama dalam pengembangan pemain muda: terlalu sedikit waktu menyentuh bola dalam pertandingan 11 lawan 11.

Federasi Sepak Bola Dunia ini menilai bahwa anak-anak membutuhkan lingkungan yang memungkinkan mereka lebih sering terlibat dalam permainan, baik dalam menyerang maupun bertahan.

Dalam pertandingan tradisional, apalagi di lapangan berukuran besar, pemain muda seringkali hanya jadi penonton. Sementara itu, mini soccer justru memperbanyak frekuensi aksi individu seperti menggiring, mengumpan, menembak, hingga bertahan karena jumlah pemain lebih sedikit dan ruang permainan lebih terbatas.

UEFA dan The English FA juga mendukung pendekatan ini. Dalam UEFA Grassroots Charter dan panduan pembinaan, disebutkan bahwa small-sided games memfasilitasi pengambilan keputusan cepat, pemahaman ruang, serta kreativitas bermain sebagai tiga aspek penting dalam mencetak pemain berkualitas.

Bahkan, Arsène Wenger dalam beberapa sesi wawancara dengan FIFA menyebut bahwa permainan kecil inilah yang menempa banyak bakat besar dunia.

Studi dari Journal of Sports Sciences juga membuktikan bahwa anak-anak yang dibina melalui format mini soccer menunjukkan kemajuan teknik dan pemahaman taktis yang lebih baik dibanding yang langsung terjun ke sepak bola penuh.

Selain itu, dengan lapangan lebih kecil dan waktu bermain yang lebih singkat, risiko cedera dapat ditekan tanpa mengurangi intensitas latihan.

Di negara-negara seperti Belanda, Spanyol, dan Jerman, sistem pembinaan usia dini memang telah lama mengandalkan format 4v4, 5v5, hingga 7v7 untuk kelompok usia U-6 sampai U-12. FIFA pun mengadopsi pendekatan serupa dan menjadikannya standar internasional lewat turnamen-turnamen akar rumput dan festival sepak bola anak.

Lebih dari sekadar permainan mini, mini soccer adalah fondasi. Di dalamnya terkandung filosofi bahwa sepak bola bukan soal menang sejak dini, melainkan tumbuh dengan cara yang tepat. Dan itulah mengapa FIFA menciptakannya.

KEYWORD :

Asal-Usul Mini Soccer Fakta Unik Sepak Bola Pembinaan Usia Dini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :